Ekonomi, Pembangunan dan Ketenagakerjaan Jadi Topik Debat Pertama Pilkada TTS
Selanjutnya, para panelislah yang akan membuat daftar pertanyaan seputar tiga topik di atas.
Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso
Laporan REPORTER POS KUPANG.COM, DION KOTA
POS-KUPANG.COM|SOE--Sesuai rencana, Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Kabupaten TTS, Selasa (15/5/2018) pukul 16.00 Wita akan menggelar debat publik pasang calon bupati dan wakil bupati TTS di GOR Nekmese.
Debat publik putaran pertama ini akan diikuti empat pasangan calon yang bertarung dalam Pilkada TTS yaitu, Ampera Seke Selan-Yaan Tanaem, Obed Naitboho-Alexander Kase, Epy Tahun-Armi Konay dan Yohanis Lakapu-Yefta Mella. Untuk debat putaran pertama ini, KPU Kabupaten TTS memiliki tiga topik yaitu, Ekonomi, Pembangunan dan Ketenagakerjaan.
Hal ini diungkapkan Ketua KPU Kabupaten TTS, Ayub Magang kepada pos kupang, Senin (14/5/2018) di ruang kerjanya. Ayub mengatakan, materi debat disusun oleh KPU Kabupaten TTS. Setelah disusun, materi tersebut diserahkan kepada panelis. Selanjutnya, para panelislah yang akan membuat daftar pertanyaan seputar tiga topik di atas.
"Topik Ekonomi, Pembangunan dan Ketenagakerjaan merupakan topik yang hangat untuk dibicarakan. Topik ketenagakerjaan missalnya, belakangan ini berita tentang warga Kabupaten TTS yang menjadi korban perdagangan manusia dan dipekerjaan di luar negeri marak terjadi. Mirisnya, tak sedikit dari mereka yang mengalami penyiksaan oleh majikannya dan pulang sudah tak bernyawa. Oleh sebab itu, kita akan lihat sejauh mana komitmen para pasangan calon dalam memberantas perdagangan manusia dan melindungi TKI asal Kabupaten TTS yang bekerja di luar negeri," ungkap Ayub.
Baca: Ternyata Tas Mencurigakan Isinya Batu Asah dan Minyak Kayu Putih
Baca: Ketua DPD KAI NTT Janji akan Kembangkan Diri Anggota
Dalam rangka persiapan debat lanjut Ayub, hari ini (Senin,red) dirinya akan bertemu dengan tiga orang panelis dan moderator yang dipilih oleh KPU Kabupaten TTS. Untuk Panelis, KPU memilih tiga orang dari kalangan akademik yaitu, Dr. David Pandie, Ahmad Atang dan Jhon Tubahelan. Sementara untuk moderator, KPU memilih Chaca Anisa yang merupakan presenter di stasiun televisi Metro TV sebagai moderator debat putaran pertama tersebut.
Dalam debat tersebut, KPU Kabupaten TTS mengundang pihak pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh perempuan dan tokoh pemuda untuk menyaksikan debat putaran pertama Pilkada TTS secara langsung. Untuk para pendukung masing-masing Paslon, KPU membatasi masa yang datang maksimal 200 pendukung per Paslon.
" Untuk persiapan semua sudah matang. Undangan sudah kita sebar. Kita berharap debat bisa berjalan dengan baik. Bagi para pendukung yang hadir kita berharap bisa mengikuti tata tertib debat dengan baik sehingga tidak mengganggu jalannya debat," ingatnya.
Dalam menyiarkan debat putaran pertama ini, KPU Kabupaten TTS menggunakan RRI, RSPD dan Meraih untuk menyiarkan debat secara langsung. Sedangkan untuk stasiun televisi, karena terkendala biaya tidak ada siara langsung dari stasiun televisi.
Namun, KPU Kabupaten TTS telah melakukan kerja sama dengan stasiun televisi swasta I News untuk menyiarkan debat Pilkada TTS putaran pertama tersebut secara tunda di tanggal 17 Mei mendatang.
" Stasiun televisi meminta biaya senilai Rp 1.2 miliar untuk menyiarkan secara langsung debat putaran pertama ini, sedangkan anggaran yang dialokasikan oleh KPU untuk debat pertama hanya sebesar Rp 100 juta. Setelah kita lobi, akhirnya disepakati untuk disiarkan tunda," sebutnya.
Ketua Divisi Penindakan Pelanggaran Pilkada, Panwaslih TTS, Demetris Pitai meminta kepada keempat paslon bupati dan wakil bupati TTS bersama para pendukungnya untuk tetap menjaga keamanan, terutama saat debat berlangsung.
Debat putaran pertama diperkirakan akan dihadirkan 1000 orang. Oleh sebab itu, ia meminta seluruh pendukung Paslon untuk bisa menahan diri dan mematuhi seluruh peraturan tata tertib pelaksanaan debat sehingga debat dapat berjalan dengan baik.
" Kita berharap massa dari ke empat Paslon bisa mengikuti debat dengan tertib sehingga tidak mengganggu jalannya debat. Kita berharap, masyarakat Kabupaten TTS bisa mengikuti debat melalui radio di rumah sehingga mengenal dan mengetahui dengan baik visi misi para Paslon sebelum akhirnya menjatuhkan pilihan," pungkasnya. (*)