Bom di Surabaya
Mahasiswa Asal NTT Robertus V. Ditu Jalani Operasi di RS International. 9 Orang Tewas
Robertus V.Ditu Dioperasi karena luka akibat serpihan Logam dari pecahan Bom pada lengan, paha dan lehernya.
Penulis: Fredrikus Royanto Bau | Editor: Fredrikus Royanto Bau
POS-KUPANG.COM - Robertus V. Ditu, mahasiswa asal NTT yang menjadi korban bom di Surabaya sedang menjalani operasi di Rumah Sakit (RS) International Surabaya.
Informasi yang diperoleh POS-KUPANG.COM, Robertus harus menjalani operasi karena adanya luka-luka di sekujur tubuhnya.
Luka-luka tersebut karena serpihan Logam dari pecahan Bom, pada lengan, paha dan lehernya.
Baca: Salah Satu Korban Tewas Adalah Perempuan, Begini Kondisinya

Diberitakan sebelumnya Mahasiswa bernama Robertus V. Ditu ini menjadi korban bom di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela (SMTB) Ngagel.
Robertus adalah Mahasiswa Fakultas Teknik/Elektro Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya.
Dia adalah mahasiswa asal Manggarai yang saat ini berada di semester VIII dan sedang menjalani tugas akhir.
Dilansir dari Surya.co.id, Bom yang meledak di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018) memiliki daya ledak yang sangat kuat.
Saking kuatnya, potongan daging manusia tercecer di dekat Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Jl Ngagel Madya Surabaya.
Pantauan Surya.co.id di lokasi, ada beberapa potongan daging tubuh korban tercecer di beberapa titik dekat gereja.
Baca: TERKINI! Anggota Brimob Nyaris Ditusuk Seperti Bripka Prencje, Dua Wanita Diamankan
Di antaranya di tengah-tegah Jl Ngagel Madya yang berjarak sekitar 30 meter dari gereja.
"Ledakannya sangat keras, tadi ada beberapa korban yang diangkat ke mobil," sebut Ny Ana, salah satu warga Jl Ngagel Madya di lokasi, Minggu pagi.
Bercak-bercak darah juga ada di perempatan Jl Ngagel Madya. Lokasinya hanya berapa meter di depan gereja. Ceceran potongan tubuh dan darah ditutupi koran, tapi lepas kena angin.
"Tadi suara ledakan sangat keras, suasana langsung sunyi," jelas Ana.
Saat ini petugas masih terus melakukan olah TKP di lokasi. Di gereja Jl Ngagel Madya ini sendiri ada empat orang yang meninggal dunia .
Korban ledakan bom di salah satu gereja di Surabaya yang akhirnya meninggal di RSUD dr Soetomo adalah perempuan dewasa.
Semula dilaporkan bahwa korban adalah anak-anak.
"Ini yang meninggal dirujuk saat kondisi meninggal, wanita dewasa dalam kondisi meringkuk,"lanjutnya.
Ia mengungkapkan saat ini jenazah masih diidentifikasi eksternal dan diketahui berusia 30-an dengan rambut sudah beruban.
Rata-rata rujukan ke RSUD dr Soetomo dalam kondisi luka bakar membiru yang butuh penanganan lanjut.
Baca: Mahasiswa Asal NTT Jadi Korban Bom. Begini Kondisi Terakhirnya
49 Korban, 9 di antaranya Tewas
Korban ledakan bom bunuh diri tiga gereja di Surabaya bertambah. Hingga pukul 11.00 WIB, korban meninggal sebanyak 9 orang dan 40 luka-luka akibat ledakan bom, Minggu (13/5/2018) pagi.
"Tadi delapan meninggal, sekarang tambah satu jadi sembilan dan 40 luka-luka," sebut Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera di lokasi kejadian, Minggu (13/5/2018).
Satu korban terbaru, kata Barung, adalah orang yang dirawat di RSUD dr Soetomo. Korban meninggal selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara Polda Jatim.
Barung menuturkan, semua korban masih dilakukan pemeriksaan dan identifikasi oleh tim forensik.
"Masih diidentifiksi tim forensi, jadi nama atau identitas siapa saja belum diketahui," jelas Barung. (*)