Bom di Surabaya
Kisah Bayu Mengingatkan Kita pada Riyanto yang Menyelamatkan Gereja dari Bom di Malam Natal
Sosok Bayu yang heroik mengingatkan kita pada kisah Riyanto, anggota banser NU yang tewas demi menyelamatkan gereja dari ledakan bom.
"Smg ditempatkan di sisi Nya'. Diampuni dosa-dosanya. Aamiin."
"Luar biasa pengorbanannya..."
"Tuhan.. Jagalah mas Riyanto.. jagalah Keluarganya... sampai habis kata2 untuk menggambarkan keharuan.. kesedihan.. cinta.. dan kerinduan kami untukmu mas Riyanto.."
Cerita Riyanto ini dianggap oleh netizen sebagai sebuah kisah yang amat menginspirasi.
Kini sudah delapan belas tahun semenjak peristiwa itu terjadi.
Nama Riyanto sudah hampir tak pernah disebut lagi.
Untuk mengenang pengorbanannya, kini sisa seragam Royanto dipamerkan di di Museum NU di Jalan Gayungsari, Surabaya.
Seragam loreng-loreng pucat itu dibiarkan terpajang dalam kondisi compang-camping oleh pengurus museum.
Bekas darah mendiang Riyanto juga masih menempel di seragam tersebut.
Kisah Bayu dan Riyanto patut dijadikan inspirasi sebagai pengorbanan luar biasa untuk menyelamatkan apa pun dari aksi pemboman oleh teroris.
Kita doakan kiranya nyawa kedua orang ini mendapat tempat layak di dalam surga.
Kronologi pemboman
Berikut adalah kronologi kasus yang menewaskan tidak sedikit orang itu.
Berikut kronologisnya:
1. Kejadian pertama di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela
Gereja Katolik ini berada di Jalan Ngagel Madya. Bom meledak pada pukul 06.30 WIB
2. Kejadian kedua, disusul ledakan bom di GKI Jl Diponegoro, pada pukul 07.30 Wib.
3. Kemudian ledakan di Gereja Pantekosta Jl Arjuno Pukul 07.53 WIB.
Saksi mata Erens A Ratupa petugas keamanan Gereja Pantekosta mengatakan, ledakan terjadi pukul 7.30 WIB. Ledakan terjadi di halaman parkiran Gereja Pantekosta.
"Pelaku mengendari mobil Avanza warna putih, mobilnya juga diledakkan," ujarnya, ditemui di lokasi kejadian.
Menurut Erens, akibat ledakan tersebut petugas yang menjaga di area depan gereja mengalami luka parah.
Sedangkan jemaat masih belum diketahui jumlah korbannya.
Baca: Viral, Pria Ini Nyaris Jantungan Saat Lihat Sosok Berseragam Tanpa Kepala di Toko. Ih, Seram!
Baca: CANTIKNYA Faika Putri. Satu Lagi Cewek Cakep yang Diperkenalkan Hotman Paris Hutapea
"Satu petugas keamanan luka parah. Sekitar 5 jemaat juga terluka. Masih belum diketahui ada yang meninggal apa tidak," katanya.
Ia menjelaskan, ledakan terjadi sebanyak tiga kali.
"Asap hitam langsung mengepul di depan halaman, semua orang panik," tegas Erens.
Gereja Santa Maria Tak Bercela
Warga di sekitar Kawasan Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Jaya Surabaya dikejutkan sebuah ledakan yang terjadi Minggu (13/5/2018) pagi.
Ledakan diduga bom itu terjadi sekitar pukul 7.00 WIB.
Usai ledakan, petugas langsung mensterilkan lokasi kejadian.
Kawasan Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel Jaya Surabaya pada disterilkan petugas kepolisian.
Petugas menyuruh paksa warga yang berada di kawasan TKP untuk segera meninggalkan lokasi.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Barung Mangera mengatakan, ledakan yang terjadi merupakan ledakan aksi bom bunuh diri.
"Iya ini bom bunuh diri. Pelaku meninggal," kata Barung Mangera di lokasi.
Saat ini polisi sudah memasang garis polisi untuk mensterilkan area dari warga yang melintas.
Adapun tim gabungan dari ambulans dokpol, tim inafis, brimob dan gegana sudah disiagakan di lokasi.
Petugas melakukan penyisiran, terlihat jibom masuk ke Gereja Santa Maria Tak Bercela.
"Ada dua yang meninggal, jamaah dan pelaku," tambah Barung.
Selain itu, ada 13 korban luka akibat aksi bom bunuh diri ini.
"Terjadi upaya bunuh diri dari yang sudah diidentifikasi di TKP satu orang, di rumah sakit satu orang, luka-luka anggota polisi yang berjaga ada dua orang dan kemudian ada masyarakat yang luka 13 orang," kata Kombes Pol Barung Mangera di lokasi.
Korban saat ini dirawat di RS Bhayangkara Polda Jawa Timur dan RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Kobaran api diduga dari bom bunuh diri di depan GKI Jl Diponegoro, Kota Surabaya, Minggu (13/5/2018).
GKI Jalan Diponegoro
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung mengatakan, ledakan di GKI di Jalan Diponegoro, Surabaya, Minggu (13/5/201) pagi, menewaskan satu orang perempuan.
"Sementara satu ibu-ibu meninggal," ujar Frans seperti dikutip Kompas TV. Sementara itu, kata dia, dua orang dibawa ke rumah sakit.
Sebelumnya, salah seorang warga, Pardianto, mengaku melihat tiga perempuan dicegat satpam gereja di parkiran.
"Ada security mau jegat tiga orang. Lalu meledak di parkiran," ujar Pardianto kepada Metro TV.
Ia mengatakan, ledakan kedua terjadi sekitar lima menit kemudian.
Menurut dia, perempuan itu tampak membawa tas dan di tubuhnya memakai seperti rompi.
Setelah ledakan, ia melihat salah satu dari tiga perempuan tersebut masih bernafas.
Ledakan itu melukai satpam. Tampak satpam terluka di bagian paha dan mulut.
"Satpam sudah dibawa ke rumah sakit," ujar dia.
(*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/riyanto-dan-bayu_20180513_225659.jpg)