Baca 5 Tradisi Kematian Paling Seram di Dunia, Satunya Makan Mayat Bersama, Merinding!

Namun tak sedikit tradisi kematian yang tampak aneh dan cenderung menyeramkan

Editor: Rosalina Woso
net
ilustrasi 

POS-KUPANG.COM-- Kematian bukan menjadi akhir dari segalanya.

Bagi sebagian kepercayaan, kematian hanyalah awal dari kehidupan di dunia fana.

 Untuk itu berbagai tradisi dilakukan oleh mereka yang berduka.

Baca: Terungkap 6 Menu Makan Siang Kru Kapal Titanic Sebelum Kejadian Nahas, Harganya?

Baca: Lima Orang Kaya Mendadak, Hasilnya Diraup Dari Benda yang Ditemukan Tanpa Sengaja

Tujuannya untuk membantu orang yang sudah meninggal mencapai dunia fana dengan tenang.

Beberapa cukup masuk akal.

Tradisi kematian
Tradisi kematian (semarak.news)

Namun tak sedikit tradisi kematian yang tampak aneh dan cenderung menyeramkan, seperti dilansir TribunTravel.com dari laman toptenz.net.

Baca: Kate Middleton Jalani 5 Tradisi Aneh Saat Melahirkan Anak Ketiga, Bidannya Disumpah

Baca: Klarifikasi Baikan dengan Vicky Prasetyo, Angel Lelga Sindir Paranormal, Siapa ya?

1. Makan tubuh mayat

Banyak tradisi berkabung termasuk elemen berbagi makanan untuk menghormati almarhum.

Mereka akan dipotong-potong, dipanggang, dan dimakan oleh anggota keluarga.

Ilustrasi
Ilustrasi ( (Toptenz.net))

Tujuannya sebagai bentuk kasih sayang dan menghormati orang yang meninggal serta sebagai cara mengatasi kesedihan dari mereka yang ditinggalkan.

2. Mengadakan pernikahan untuk almarhum

Tradisi ini masih dilakukan oleh beberapa orang Tionghoa.

Ilustrasi
Ilustrasi ((toptenz.net))

Biasanya dilakukan pada orang yang sudah meninggal namun belum menikah.

Mereka beranggapan jika roh pria yang meninggal sebelum menikah akan kesepian dan menyebabkan masalah bagi keluarganya yang masih hidup.

Baca: Tak Lolos SNMPTN? Masih Ada SBMPTN, Lima Kunci Lolos Kesempatan Emas Kedua!

Selama lebih dari 3.000 tahun, pernikahan hantu , di mana dua orang mati yang belum menikah bergabung dalam upacara pernikahan, menjadin cara untuk menenangkan roh bujang yang gelisah ini.

3. Mengambil tulang almarhum dengan sumpit

Ada satu tradisi berkabung tak biasa di Jepang,

Ilustrasi
Ilustrasi ((toptenz.net))

Mereka menyebutnya kotsuage,yakni upacara pengambilan tulang.

Tubuh almarhum dikremasikan, dan kemudian ditata seperti kerangka penuh.

Mereka harus menata kerangka menggunakan sumpit.

4. Menari bersama orang mati

Beberapa kelompok etnis di Madagaskar, percaya jika kematian bukanlah alasan yang sah untuk melewatkan reuni keluarga.

Ilustrasi
Ilustrasi ( (toptenz.net))

Jutaan orang Malagasy terlibat dalam ritual yang disebut famadihana, di mana mayat leluhur yang telah mati dikeluarkan dari kubur, diberikan kain yang baru, dan dibawa untuk berbagi perayaan dengan sanak keluarga mereka yang masih hidup, termasuk pesta, menari, mengejar keluarga, dan, dalam beberapa kasus , menghadiri Misa, sebelum kembali ke makam.

Famadihana adalah saat sukacita, dan ekspresi kesedihan tidak disarankan.

Upacara ini terjadi setiap 5 sampai 7 tahun, umumnya setelah leluhur muncul pada seorang penatua dalam mimpi, menunjukkan bahwa dia menginginkan pakaian baru.

5. Berfoto bersama orang mati

Pada pertengahan 1800-an, fotografi pertama kali tersedia secara luas.

Ilustrasi
Ilustrasi ((toptenz.net))

Waktu itu bertepatan dengan epidemi penyakit mematikan seperti kolera di Inggris dan Amerika Serikat.

Untuk memberi kenangan bersama orang yang mereka cintai, mereka melakukan foto bersama.

Biasanya orang yang sudah meninggal akan didandani dan berfoto bersama keluarga yang masih hidup.

Mereka menyebut jenis foto ini dengan nama postmortem .

Para sejarawan memperkirakan bahwa selama 1840-an, foto-foto postmortem tiga kali lebih umum daripada foto-foto pernikahan.(*)

 Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul 5 Tradisi Kematian Paling Menyeramkan di Dunia, Satunya Makan Mayat Bersama Anggota Keluarga, http://travel.tribunnews.com/2018/04/17/5-tradisi-kematian-paling-menyeramkan-di-dunia-satunya-makan-mayat-bersama-anggota-keluarga?page=3.
Penulis: Ambar Purwaningrum

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved