Tak Disangka Tewaskan Ribuan Orang, 5 Tokoh Terkenal Ini Jadi Korban Tenggelamnya Kapal Titanic
Sebagian besar tokoh terkenal itu merupakan penumpang kelas satu kapal Titanic.Siapa sajakah mereka yang tenggelam saat itu?
POS-KUPANG.COM--Setelah lebih dari satu abad tenggelam, Titanic masih menjadi satu kisah kelam dalam sejarah manusia.

Tepatnya pada malam 14 April 1912, empat hari setelah meninggalkan Southampton, Inggris, Titanic tenggelam usai menabrak gunung es di lepas pantai Newfoundland.
Padahal, saat itu adalah pelayaran perdananya menuju New York City, AS.

Peristiwa tragis ini mengakibatkan lebih dari 1.500 penumpang dan awak kapal tewas.
Di antara ribuan korban tewas tenggelamnya kapal Titanic, terdapat sejumlah tokoh terkenal.

Sebagian besar tokoh terkenal itu merupakan penumpang kelas satu.
Siapa sajakah mereka?
Dikutip TribunTravel.com dari laman businessinsider.com, berikut deretannya.
1. John Jacob Astor (Miliuner)
Miliuner John Jacob Astor adalah anggota keluarga Astor yang terkemuka dan membantu membangun hotel Waldorf-Astoria di New York City.
Dia juga seorang penemu, seorang penulis novel fiksi ilmiah, dan bertugas dalam Perang Spanyol - Amerika.
Astor sedang bepergian dengan istrinya Madeleine di Eropa ketika sang istri sedang hamil.
Untuk memastikan anak mereka lahir di AS, pasangan itu memesan perjalanan pulang ke Titanic.
John terakhir terlihat berpegangan di sisi rakit.

Namun, istrinya selamat dari bencana tersebut.
Kekayaan John Astor bernilai hampir 87 juta dolar AS pada saat itu, atau setara dengan 2,21 miliar dalam dolar AS saat ini.
Dia juga menjadi penumpang terkaya di atas kapal Titanic.
2. W. T. Stead (Jurnalis Investigatif)
Stead adalah seorang editor yang sangat berpengaruh yang, secara tak terduga, telah meramalkan kematiannya di Titanic.
Sebagai editor Pall Mall Gazette, jurnalis ini menerbitkan seri investigasi yang eksplosif dan kontroversial tentang prostitusi anak.
Dia dikreditkan sebagai orang yang memelopori jurnalisme investigatif.

Seorang spiritualis yang setia, Stead juga mendirikan majalah yang didedikasikan untuk supranatural dan layanan psikis yang dikenal sebagai Julia's Bureau.
Dia juga menulis sebuah cerita fiktif pada 1886 yang memiliki kemiripan yang aneh dengan peristiwa Titanic.
"How the Mail Steamer Went Down in Mid Atlantic, by a Survivor" menceritakan kisah tentang kapal laut yang tenggelam di Atlantik.
Dalam cerita tersebut, hanya 200 penumpang dan anggota awak dari total 700 orang yang ada di kapal yang selamat dari bencana, karena kekurangan sekoci.
Menurut Biography.com, Stead tidak terlihat di dek ketika Titanic tenggelam.
Dia malah menghabiskan waktu terakhirnya dengan membaca di dalam kabin.
3. Thomas Andrews (Perancang Kapal Titanic)
Andrews bukanlah orang biasa yang menjadi korban tewas di Titanic.
Mantan karyawan Harland dan Wolff inilah yang mendesain kapal itu sendiri.
Dia ikut pelayaran perdana Titanic untuk mengamati kapal dan membuat rekomendasi di sejumlah area kapal yang perlu diperbaiki.

Ketika gunung es merusak lambung kapal Titanic, Thomas pun segera tahu bahwa kapal itu memang akan tenggelam, menurut BBC.
Pembuat kapal berusia 39 tahun tersebut kemudian mulai membantu penumpang wanita dan anak-anak ke dalam sekoci.
BBC juga mencetak ulang telegram dari White Star Line, yang mencatat, "Ketika terakhir kali terlihat, awak kapal melemparkan kursi dek, benda-benda lain ke laut, hingga memindahkan orang-orang ke sekoci. Perhatian utama (Thomas) adalah keselamatan semua orang, kecuali dirinya sendiri."
4. John Thayer (Eksekutif kereta api)
John Thayer terkenal pada 1912 sebagai mantan pemain kriket dan eksekutif Perusahaan Kereta Api Pennsylvania.
Wakil presiden perusahaan kereta api itu naik Titanic bersama istri dan putranya setelah melakukan perjalanan ke Berlin.

Setelah kapal menabrak gunung es, John Thayer memastikan istri dan pembantunya naik sekoci.
Gracie melaporkan, ia melihat John tampak "pucat dan bertekad" bertahan di dek sebelum kapal tenggelam.
Jasad John Thayer tidak pernah ditemukan.
Namun, putranya selamat dengan menyelam ke dalam air dan berenang ke sebuah sekoci yang terbalik.
5. Isidor Straus (Pemilik Macy's) dan istrinya, Ida
Pasangan ini pertama kali bertemu setelah Perang Sipil ketika Isidor Straus pindah ke New York City, menurut Premier Exhibitions.

Isidor dan saudaranya kemudian mengakuisisi Macy's, dan dia akhirnya menjadi pengusaha yang kuat dan anggota Dewan Perwakilan AS.
Menurut Today, Isidor ditawari sebuah tempat di atas sekoci saat Titanic tenggelam.
Namun, ia menolak dan mengatakan tidak akan naik sekoci sampai setiap wanita dan anak-anak turun dari Titanic.
Ida kemudian menolak meninggalkan suaminya.
Ketika suaminya mendesaknya untuk ikut sekoci, Ida menjawab, "Kita telah hidup bersama selama bertahun-tahun."
"Ke mana pun kamu pergi, saya ikut."
Ida kemudian memerintahkan pembantunya untuk naik sekoci.
Dia juga memberinya mantel bulu, karena dia tidak membutuhkan pakaian itu lagi.
Pasangan ini terakhir terlihat bersama di dek kapal Titanic.
Jasad Isidor berhasil ditemukan dari laut, tetapi tidak dengan Ida.
Woodlawn Cemetery di Bronx membuat tanda memorial bagi Isidor dan Ida Straus dengan sejenis monumen yang bertuliskan kutipan dari Kidung Agung (Song of Solomon): "Banyak perairan yang tidak bisa memadamkan cinta - tidak pula ada banjir yang bisa menenggelamkannya."
Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul Tewaskan Lebih dari 1500 Orang, 5 Tokoh Terkenal Ini Jadi Korban Tenggelamnya Kapal Titanic, http://travel.tribunnews.com/2018/04/15/tewaskan-lebih-dari-1500-orang-5-tokoh-terkenal-ini-jadi-korban-tenggelamnya-kapal-titanic?page=all&_ga=2.28718268.1876435818.1523832783-781334027.1522262030.
Penulis: Rizkianingtyas Tiarasari