Paskah 2018
Ini Kelebihan Ayah Yesus Kristus, Yusuf, Ditiru oleh Kaum Pria di Dunia
Tak banyak yang tahu tentang sosok Yusuf, ayah Yesus Kristus. Namun si tukang kayu ini sungguh patut dijadikan kaum pria.
Tetapi, seorang malaikat menjelaskan dalam mimpi bahwa Maria hamil melalui roh kudus Yehuwa. Malaikat itu menambahkan bahwa putra yang dikandung Maria akan ”menyelamatkan umat [Allah] dari dosa-dosa mereka”. Ia juga menenteramkan hati Yusuf, ”Janganlah takut membawa Maria, istrimu, ke rumah.”—Mat. 1:18-21.
Sebagai pria yang saleh dan taat, Yusuf mematuhinya. Ia bersedia menerima tugas yang sangat berat, yakni membesarkan dan mengasuh putra yang bukan anaknya sendiri tetapi yang sangat berharga bagi Allah. Belakangan, karena ketetapan kaisar, Yusuf membawa istrinya yang hamil itu ke Betlehem untuk pendaftaran. Di sanalah anak itu dilahirkan.
Yusuf tidak membawa keluarganya kembali ke Nazaret, tetapi menetap di Betlehem, beberapa kilometer dari Yerusalem. Mereka miskin, tetapi Yusuf bekerja sekuat tenaga agar Maria dan Yesus tidak sampai berkekurangan dan menderita. Tidak lama kemudian, mereka tinggal di sebuah rumah yang sederhana. Lalu, sewaktu Yesus sudah lebih besar—mungkin berumur setahun lebih—kehidupan mereka tiba-tiba berubah lagi.
Datanglah beberapa pria, para ahli nujum dari Timur, mungkin dari Babilon yang sangat jauh. Mereka sampai di rumah Yusuf dan Maria karena mengikuti sebuah bintang, dan mereka mencari anak yang akan menjadi raja orang Yahudi. Pria-pria tersebut sangat sopan.

Sadar atau tidak, para ahli nujum itu telah membuat nyawa Yesus kecil terancam. Bintang yang mereka lihat tidak langsung menuntun mereka ke Betlehem tetapi ke Yerusalem. Di sana, mereka memberi tahu Raja Herodes yang jahat bahwa mereka sedang mencari seorang anak yang akan menjadi raja orang Yahudi. Hal ini membuat Herodes terbakar rasa dengki.
Syukurlah, ada campur tangan dari kekuasaan yang lebih kuat daripada Herodes atau Setan. Bagaimana? Nah, ketika para tamu itu sampai ke rumah Yesus dan melihat dia dan ibunya, mereka mengeluarkan hadiah, dan tidak meminta balasan apa-apa.
Yusuf dan Maria tentunya tidak menyangka bahwa mereka bisa tiba-tiba memiliki ”emas dan kemenyan dan mur”—barang-barang yang sangat berharga! Para ahli nujum tersebut tadinya berniat memberi tahu Raja Herodes di mana anak itu berada. Tetapi, Yehuwa turun tangan. Melalui sebuah mimpi, Ia menyuruh para ahli nujum itu untuk pulang melalui jalan lain.—Baca Matius 2:1-12.
Tidak lama setelah para ahli nujum itu pergi, Yusuf menerima peringatan ini dari malaikat Yehuwa, ”Bangunlah, bawalah anak kecil itu serta ibunya dan larilah ke Mesir, dan tinggallah di sana sampai aku memberi tahu engkau; karena Herodes akan segera mencari anak kecil itu untuk membinasakannya.” (Mat. 2:13).
Baca: Saat Bertengkar dengan Pasangan, Lakukan 3 Hal Ini untuk Menyelesaikannya
Baca: Saat Intim, 4 Hal ini Jadi Kekuatiran Pasangan, Apa Saja?
Baca: Bikin Pasanganmu Terkesan di Pagi Hari, Lakukan 5 Hal Ini!
Maka, sebagaimana diceritakan di awal, Yusuf taat tanpa menunda. Ia mengutamakan keselamatan anaknya dan memboyong keluarganya ke Mesir. Berkat hadiah yang mahal-mahal dari para ahli nujum kafir itu, mereka kini memiliki bekal untuk menunjang kehidupan mereka selama di negeri asing.
Yusuf sigap dan rela berkorban demi melindungi anaknya
Mitos dan legenda apokrifa belakangan membumbui kisah perjalanan ke Mesir itu dengan menyatakan bahwa Yesus secara mukjizat mempersingkat perjalanan, melumpuhkan para perampok, bahkan membengkokkan pohon kurma agar ibunya bisa mengambil buahnya. * Faktanya, perjalanan itu sangat panjang, melelahkan, dan penuh ketidakpastian.
Yusuf mengorbankan kenyamanan pribadi demi keluarganya