Wanita Kelahiran Kupang Calon Wali Kota Malang Ini Ditahan KPK Terkait Kasus Suap

Ya'qud Ananda Gudban adalah wanita kelahiran Kupang, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 4 Agustus 1975.

Editor: Alfons Nedabang
Surya
Ya'qud Ananda Gudban 

POS-KUPANG.COM | MALANG - Suasana keprihatinan terlihat di tim kampanye pasangan calon kepala daerah Yaqud Ananda Gudban - Ahmad Wanedi (Menawan).

Ketika ada penahanan terhadap Nanda Gudban oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), tim kampanye langsung menggelar rapat di Posko Media Center Paslon Menawan di Jl Simpang Coklat Kota Malang.

Juru bicara Paslon Menawan, Dito Arief, menyampaikan pernyataannya melalui rilis yang diterima Surya, Selasa (27/3/2018) malam.

Dito Arief menegaskan, tim menghormati proses hukum yang saat ini sedang dijalankan oleh KPK.

Baca: Gadis 17 Tahun di Sumba ini Diperkosa Pemilik Kios Usai Beli Sampo

"Sebagai warga negara Indonesia yang baik, kami dari Tim Paslon Menawan (Menangkan Nanda - Wanedi) dan Mbak Nanda secara pribadi sangat menghormati proses hukum yang berjalan," kata Dito.

Dari hasil kajian dari tim, masih ada upaya hukum yang bisa dilakukan yakni dengan mengajukan Praperadilan.

Praperadilan itu merupakan opsi yang akan dipilih dan saat ini sedang dikaji secara matang oleh tim hukum Menawan.

Dito menegaskan, Nanda mengatakan dirinya tidak menerima uang suap Rp 15 juta seperti yang dituduhkan oleh penyidik KPK.

Baca: Ini Jadwal Deklarasi Prabowo Sebagai Calon Presiden

"Itu masih dugaan, dan tupun masih belum terbukti sebagai fakta di persidangan," tegas Dito.

Lebih lanjut, tim Menawan, pendukung, pengusung, juga relawan tetap solid dan utuh untuk memenangkan pasangan Nanda - Wanedi.

"Dari awal partai pengusung dan tim relawan yakin jika Mbak Nanda tidak terlibat kasus ini. Karena itu sekali lagi mari hormati proses hukum dan kami akan terus memperjuangkan keadilan dan harapan masyarakat," bebernya.

Paska penahanan, Tim dari partai pengusung dan relawan pada Selasa (27/3/2018) melakukan rapat konsolidasi dan penguatan secara internal untuk terus berjuang memenangkan Pasangan Menawan.

Hasil dari rapat itu, lanjut Dito, tim tetap solid, terus berkampanye, dan berkomitmen memenangkan Paslon Menawan.

Baca: Wajah Wanita Ini Berubah Mengerikan Setelah Alisnya Ditato Salah

Selain membikin pernyataan resmi, tim Menawan juga menyebarkan sebuah poster bergambar Nanda Gudban.

Poster di WA grup itu memperlihatkan foto Nanda dengan tulisan 'tidak ada kata menyerah karena keadilan dan harapan harus diperjuangkan bersamaan'.

Nanda - Wanedi merupakan Paslon kepala daerah untuk Pilkada Kota Malang 2018 nomor urut 1. Dua Paslon lain adalah M Anton - Syamsul Mahmud, dan Sutiaji - Sofyan Edi Jarwoko.

Sosok Ananda Gudban

Ya'qud Ananda Gudban adalah wanita kelahiran Kupang, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 4 Agustus 1975.

Ia merupakan putri pasangan H. Habib Abdulrachman Gudban dan Saida Tjang.

Kakaknya, Muhammad Khadafi Gudban saat ini menjadi anggota DPRD Kota Kupang.

Berbeda dengan saudara laki-lakinya yang memilih PDIP sebagai kendaraan politik, Ananda Gudban lebih memilih Partai Hanura.

Baca: Jadi Presiden Itu Berat, Biar Prof Mahfud MD Saja

Ananda Gudban tercatat sebagai Ketua DPC Partai Hanura Kota Malang.

Ia sudah dua periode duduk sebagai anggota DPRD Kota Malang.

Tak heran, perempuan cantik ini sudah sangat dikenal di Kota Malang, Jawa Timur.

Nama politisi cantik ini tak asing lagi di Kota Malang.

Pemilu 2009 dan 2014 lalu, Ya'qud mendapat mandat dari rakyat.

Berbekal kepercayaan masyarakat itulah, Ya'qud memutuskan mundur dari DPRD dan menantang incumbent Wali Kota Malang, M Anton, di Pilwali Malang 2018 ini.

Baca: Cara Cambridge Gunakan Data Facebook Hasil Curian untuk Menangkan Donald Trump

Nanda, sapaan akrabnya, juga aktif malang melintang di sejumlah organisasi.

Ia dipercaya menjadi Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia Malang, Ketua Komunitas Perempuan Peduli Indonesia (KoPPI) dan yang paling bergengsi, yakni dipercaya menjabat sebagai Wakil Sekertaris Jenderal Asosiasi DPRD Seluruh Indonesia (Adeksi).

Sebagai wakil rakyat, Nanda tak ragu terjun langsung ke masyarakat untuk mendengar aspirasi dan keluhan warga terus dilakukannya.

Nanda, juga terbilang sangat aktif memberikan pendidikan politik kepada masyarakat utamanya para kawula muda yang merupakan generasi penerus bangsa, agar ikut berpartisipasi dalam rangka pembangunan di daerah.

Sejumlah penghargaan, berhasil diraih wanita yang terkenal ramah dan murah senyum tersebut.

Baca: 21 Negara Usir Diplomat Rusia, Efek Pembunuhan Skripal dan Putrinya

Bahkan, Nanda juga mengisi sejumlah dikusi publik taraf internasional seperti Day of The Girl 2015, Menjadi pembicara dalam woman public service from the Department of State in Washington, D.C., Pemateri dalam seminar Perempuan dan Politik di Myanmar, Perwakilan Indonesia dalam dialog Saan Su Kyii di Myanmar dan baru-baru ini menjadi delegasi Indonesia untuk acara Hari Perempuan Internasional di Macau.

Tak hanya itu, dalam bidang akademik, kiprah Nanda juga tak diragukan.

Menjadi dosen tetap di Universitas Merdeka Malang, Dosen Luar Biasa di Universitas Brawijaya Malang, Senat di STIBA Malang hingga menjadi ketua jurusan Pariwisata Unmer Malang telah dilakoninya.

Raihan Gelar Doktor di Universitas Brawijaya dengan predikat Summa Cumlaude.

Baca: Ditelantarkan Suami dan Anak, Tubuh Wanita Ini Digerogoti Kecoak dan Belatung

Dalam disertasinya berjudul "Analisis Hubungan Principal-Agent dalam Proses Penyusunan APBD: Studi Fenomenologi" Nanda mengupas permasalahan yang cukup penting dalam pemerintahan yakni adanya usulan penggunaan E-Budgeting.

Ia mengaku, segala hal yang dicapainya saat ini tak lepas dari dukungan penuh keluarga yang selalu memberikan motivasi kepadanya.

"Keluarga selalu mendukung saya. Support itulah yang membuat saya terus optimis menuntaskan studi doktor dan juga karir di bidang yang sedang saya geluti," kata Nanda.(*)

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved