Patut Dicontoh, Mahasiswa Islam Jadi Panitia Ibadah Oikumene FKIP Undana
Sungguh indah keberagaman Indonesia. Perbedaan yang begitu pekat akan Suku, Agama, dan Ras menambah nilai estetika Indonesia
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Sungguh indah keberagaman Indonesia. Perbedaan yang begitu pekat akan Suku, Agama, dan Ras menambah nilai estetika Indonesia, apalagi bila dalam perbedaan ditandai dengan rasa damai.
Begitulah yang terjadi pada momen kegiatan Ibadah Bersama Menjelang Paskah yang dilaksanakan Asosiasi Mahasiswa Pendidikan Biologi (AMPIBI) FKIP Undana-Kupang, Sabtu (17/3/2018), di Aula LPMI Kupang.
Baca: Libatkan Mahasiswa Islam, AMPIBI FKIP Undana Gelar Ibadah Oikumene
Kebersamaan saat itu tampak terlihat. Mahasiswa lintas agama hadir dalam acara itu. Mahasiswa Kristen dan Katolik ikut ibadah, sedangkan mahasiswa yang beragama Islam menjadi panitia.
Keberagaman sungguh indah. Menurut mereka, keberagaman itu akan menciptakan kehidupan yang harmonis. Toleransi antaragama menjadi sebuah realita yang sangat berharga bagi mereka.
Baca: Paslon di Kabupaten Kupang Kampanye tanpa APK dari KPU
Momen kebersamaan dan ibadah bersama merupakan wujud nyata bagaimana indahnya toleransi.
Yosef Fredinardus, Ketua Umum AMPIBI mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk mengajarkan nilai toleransi dalam situasi damai Paskah pada keragaman kepada seluruh masyarakat Indonesia terlebih khusus di NTT dan Kota Kupang.
"Indonesia merupakan negara yang kaya akan perbedaan. Tahun ini telah banyak sekali masalah yang ditimbulkan dari beberapa faktor pembeda tersebut. Yang paling marak sekarang adalah karena agama. Maka untuk meminimalisir tindakan intoleran dalam beragama, AMPIBI mengadakan kegiatan Ibadah Pra Paskah (menjelang paskah) untuk teman-teman kristen dan teman-teman beragama Islam diakomodir tergabung dalam panitia pelaksana kegiatan," ungkap Fredinardus, kepada Pos-Kupang.Com, Sabtu (17/3/2018). (*)