Hanya Satu Cagub yang Rajin Makan Sirih Pinang

NTT butuh figur seperti ini. NTT butuh sosok pemimpin yang dekat dengan masyarakat. Artinya, tanpa kedekatan dengan orang-orang kecil

Penulis: Frans Krowin | Editor: Ferry Ndoen
POS KUPANG/FRANS KROWIN
Esthon L Foenay 

Laporan Wartawan Pos Kupang.Com, Frans Krowin

POS KUPANG.COM, LEWOLEBA --  Jonathan Nubatonis, mengatakan dalam pesta demokrasi pemilihan gubernur dan wakil gubernur NTT tahun 2018 ini hanya satu calon yang sangat merakyat. Calon itu rajin makan sirih pinang. Dialah Esthon Foenay, Ketua DPW Partai Gerindra NTT.

Jonathan mengatakan itu, saat berorasi di hadapan para simpatisan dan pendukung pasangan calon Esthon- Kris, di Lewoleba, Kabupaten Lembata, Senin (12/3/2018).

Paket Esthon-Kris merupakan kandidat keempat yang datang dan berkampanye dialogis di kabupaten satu pulau tersebut.

Tiga paket lain yang telah datang ke Lembata, adalah Pasangan Viktor Laiskodat-Yosef Nae Soi atau Paket Viktory-Joss. Keduanya, Pasangan Benny K Harman - Benny Litelnoni atau Paket Harmoni.

Berikutnya, Pasangan Marianus Sae - Emilia Juliana Nomleni atau Paket Marhaen dan terakhir pasangan calon Esthon Foenay dan Kristian Rotok atau Paket Esthon-Kris.

Saat kampanye itu, Viktory-Joss memulainya dari Kedang setelah melakukan kampanye dialogis di Kabupaten Alor. Hal yang sama dilakukan Paket Harmoni setelah paket ini tiba di Lembata dari Larantuka, Kabupaten Flores Timur. Paket Harmoni menghabiskan waktu dua hari di Lembata.

Sedangkan Paket Mahaen atau Marianus Sae-Emilia Juliana Nomleni memulai kampanyenya di Kecamatan Ile Ape sebelum menyapa konstituen di Lewoleba. Hal serupa dilakukan Paket Esthon-Kris yang memulainya dari Desa Kolontobo, Kecamatan Ile Ape baru ke Lewoleba.

Menurut Jonathan, figur Eston selain rajin makan sirih pinang, sosok yang satu ini juga rela memiskinkan dirinya untuk masyarakat.

Figur ini juga sangat bersahaja. Tak pernah jauh dari rakyat. Bahkan sehari-harinya, Eston rajin makan sirih pinang bersama rakyat.

Saat ini, lanjut dia, NTT butuh figur seperti ini. NTT butuh sosok pemimpin yang dekat dengan masyarakat. Artinya, tanpa kedekatan dengan orang-orang kecil, pemimpin tak akan tahu tentang kehidupan orang kecil.

Dan, lanjut Jonathan, figur yang saban hari dekat dengan rakyat, adalah Esthon Foenay. Kedekatannya tersebut menjadikan figur ini memahami sungguh bahwa penting artinya untuk membangun NTT dari desa.

Alasannya, lanjut Jonathan, selama ini desa-desa hampir tak tersentuh pembangunan. Kalau pun ada item pembangunan di desa-desa, itu tak berlaku untuk semua desa. Hanya wilayah tertentu yang kebagian kue pembangunan tersebut.

Baca: Ini Alasan Esthon-Chris Membangun NTT dari Desa

Untuk itu, kata Jonathan, jikalau saat ini NTT ingin berubah, NTT ingin sejajar dengan daerah lain di Indonesia, keluar dari lingkaran kemiskinan, keluar dari keterbelakangan, maka hanya satu cara, yakni dukung pasangan Esthon-Kris.

Paket Esthon Kris ini sudah berkomitmen untuk membangun NTT dari desa. Pola pembangunan yang demikian sangat dibutuhkan demi kemajuan daerah ini. Jika pembangunan dimulai dari desa, maka kesejahteraan masyarakat tentu akan terwujud. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved