Ketua DPW PPNI: Perawat Harus Berani Kerja di Luar

sampai saat ini hampir tidak seorang pun perawat yang diberi kepercayaan untuk mengemban jabatan tertentu.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG/FRANS KROWIN
Suasana workshop yang diselenggarakan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Lembata di Aula Hotel Olympic Lewoleba. 

Laporan Wartawan POS KUPANG, Frans Krowin

POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA--Apabila Anda ingin maju, jangan hanya mau kerja di kampung sendiri. Kalian harus berani keluar. Di luar sana, kalian akan belajar banyak hal. Mungkin di tanah orang itu, kalian lebih banyak menimba pengalaman dalam melayani masyarakat.

Motivasi itu disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Nusa Tenggara Timur (NTT), Aemilianus Mau, saat memberikan sambutan pada workshop yang di Aula Hotel Olimpic Lewoleba, Jumat (9/3/2018).

Workshop itu dalam rangka menata manajemen keanggotaan dan pendidikan keperawatan dan pendidikan keperawatan berkelanjutan (PKB) Online yang diselenggarakan Dewan Pengurus Wilayah (DPW), Dewan Pengurus Daerah (DPD) dan Dewan Pengurus Kecamatan (DPK) PPNI Kabupaten Lembata.

Hadir pada acara tersebut, Ketua DPD PPNI Kabupaten Lembata, Maria Dolorosa Tuto dan para perawat yang merupakan utusan dari puskesmas-puskesmas se-Kabupaten Lembata serta perawat lainnya dari sejumlah rumah sakit di Lewoleba.

Aemilianus mengatakan, selama ini perawat telah bekerja maksimal. Pelayanannya dilakukan total untuk pasien, untuk masyarakat. Namun totalitas perawat itu belum dihargai secara baik oleh pemerintah.

Sebagai misal, sampai saat ini hampir tidak seorang pun perawat yang diberi kepercayaan untuk mengemban jabatan tertentu.

Jarang pula perawat tembus ke lembaga legislatif. Padahal perawat punya kekuatan yang luar biasa untuk jabatan politik tersebut.

Menurut dia, apabila sampai saat ini ada perawat yang belum mendapat pekerjaan, maka jangan sungkan-sungkan mengambil jalur yang berbeda dengan latar belakang ilmu yang diemban selama menapaki jenjang pendidikan.

Salah satunya, lanjut dia, misalnya bidang politik. "Coba di antara kalian ada yang berani maju dan bertarung untuk menuju lembaga legislatif. Bila ada yang mau melakukan itu, maka sesama perawat pasti akan mendukungnya.

Baca: Ini Yang Dilakukan Anggota DPR RI Saat Berada di Ende

Baca: Syukuran Kompas Gramedia, Jaman Now Harus Jadi Inspirasi

"Kami pasti mendukung. Karena bila ada perawat berkiprah di lembaga tersebut, maka tentu akan ada presure kepada pemerintah untuk memperhatikan nasib perawat. Bila nasib perawat diperhatikan, maka kesejahteraannya pun akan lebih baik," ujar Aemilianus.

Ia juga meminta perawat agar berani menentukan sikap untuk bekerja di luar daerah. "Bila di Lembata kalian belum mendapat pekerjaan, maka jangan takut menentukan pilihan untuk bekerja di luar daerah," ujarnya.

Ia mengemukakan pernyataan tersebut setelah dirinya mengetahui bila pada akhir Desember 2017 lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lembata merumahkan lebih dari seribu tenaga honor dan tenaga kontrak daerah termasuk perawat. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved