Waduh, Anggota DPRD Sikka Siflan Sebut Panwas Sikka Bertindak Konyol, Ini Reaksi Ketua Panwaslu

Ia menilai Panwaslih kecamatan tidak mengerti perbedaan kampanye dan sosialisasi, padahal mereka sudah memegang jadwal.

Editor: Fredrikus Royanto Bau
Brigita Dina Febriani
Ketua Panwaslu Kabupaten Sikka, Harun Al Rasyid (kanan) dan anggota Panwas, Aswan Abola, mengikuti rapat dengar pendapat di DPRD Sikka, Pulau Flores,Rabu (7/3/2018). 

Laporan Brigita Dina Febriani

POS KUPANG.COM, MAUMERE - Rapat dengar pendapat (RDP) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sikka dengan Panwas Sikka, Rabu (7/3/2018) di ruang rapat utama DPRD berlangsung alot.

Ketua Fraksi Partai Nasdem, Siflan Angi menilai tindakan Panwasli di lapangan sering konyol.

“Ini konyol juga Bawaslu Provinsi, merekrut Panwaslu Kabupaten, tidak ada orang lama. Hasilnya seperti ini. Perlu ada rekomendasi untuk Bawaslu  Provinsi.

Baca: Apple Tree Akan Gelar Open House Banyak Perlombaan Loh Untuk Anak-Anak

Saya harus tegaskan bahwa Panwaslu maupun Bawaslu  sudah lengah, ketika merekrut anggota baru yang tidak ada pengalaman, hasilnya meragukan dan penuh tanda tanya,” kata Siflan Angi.

Siflan Angi juga meminta klarifikasi terkait koordinasi Panwas kabupaten dan kecamatan. Ia menilai Panwaslih kecamatan tidak mengerti  perbedaan kampanye dan sosialisasi, padahal  mereka  sudah memegang jadwal.

Baca: Menyedihkan Enam Tahun Mengajar, Guru Sekolah Negeri Tenau Hanya Digaji Begini

Pasalnya setelah kampanye tertutup pada Februari ini, Panwaslu Kecamatan menunjukkan perilaku yang tidak sesuai.

“Saya mau sampaikan terkait perilaku Panwaslih kecamatan. Ini yang ditanyakan Panwaslu. Kasih keluar uang berapa? Beli sapi atau kambing atau anjing atau babi? Ini kan sama dengan Polantas tanya ke saya, Pak Siflan, mobilmu isi bensin atau solar? Kok bego benar! Anggota Panwaslu tanya, berapa duit yang dikasih keluar. Aduh! Mau apa Pilkada ini,”  kata Siflan

Ketua  Panwaslu  Sikka, Harun Al Rasyid,   mengatakan   telah membekali Panwaslih  pada  proses penetapan pasangan calon dan pengambilan nomor undian pasangan  calon.

Baca: TERNYATA! Kebijakan Sistem Pengupahan PT. MSM Sumba Timur Lebih Menguntungkan Para Buruh

Terhadap tindakan Panwaslih  yang meminta informasi jumlah  hewan yang disembelih kepada tim penghubung pasangan calon, Harun mengatakan kemungkinan yang disampaikan anggotanya kurang tepat.

“Saya minta maaf. Mungkin sikap dan tindakan mereka tidak tepat dengan budaya kita,” ujar Harun. (*)

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved