9 Kuliner Ekstrem di Indonesia, Termasuk Tikus Panggang, Sate Ulat Sagu dan Lawar Ikan Khas NTT

Kekayaan kuliner di Indonesia juga mencakup ragam kuliner ekstrem dengan bahan yang tidak lazim.

Editor: Alfons Nedabang
zoom-inlihat foto 9 Kuliner Ekstrem di Indonesia, Termasuk Tikus Panggang, Sate Ulat Sagu dan Lawar Ikan Khas NTT
zamrispon.blogspot.co.id
Tikus Panggang

POS-KUPANG.COM - Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang begitu beragam dan tersebar mulai dari ujung Sabang hingga Merauke.

Oleh karenanya tentu kita harus bangga dengan keragaman kuliner ini.

Kekayaan kuliner di Indonesia juga mencakup ragam kuliner ekstrem dengan bahan yang tidak lazim.

Oleh karenanya, yuk kenalan dengan makanan ekstrem khas Nusantara sebagaimana dirangkum TribunTravel.com dari berbagai sumber.

1. Ulat sagu

Sate Ulat Sagu
Sate Ulat Sagu (khasiat.co.id)

Di Papua, ada satu kuliner yang tak lazim, yakni dengan bahan ulat sagu.

Biasanya, ulat sagu dimakan mentah-mentah, namun ada juga yang dimasak sate, direbus, atau ditumis bersama sayuran.
Kuliner ini biasa dikonsumsi masyarakat Suku Kamaro, Timika.

2. Cacing Nyale

Di Lombok terdapat satu tradisi bernama Bau Nyale, yang merupakan ajang pencarian cacing laut di antara bebatuan karang.

Cacing Nyale
Cacing Nyale (wisatalombokaja.blogspot.co.id)

Dari namanya, kata 'bau' berarti menangkap, dan kata 'nyale' berarti cacing laut.

Biasanya, Bau Nyale diadakan pada Februari hingga Maret, musim-musim di mana cacing laut keluar dari lubangnya.

Cacing ini dipercaya masyarakat setempat memiliki manfaat buat kesehatan tubuh.

Selain itu, jika seorang lajang memakan cacing ini, dipercaya ia akan segera menemukan belahan hatinya.

Sedangkan, untuk lelaki, cacing laut dapat membuat tubuh semakin perkasa.

Serta dapat membuat awet muda bagi ibu-ibu.

3. Tikus Panggang

Tikus Panggang
Tikus Panggang (zamrispon.blogspot.co.id)

Di Tomohon, Sulawesi Utara, ada satu pasar tradisional yang menjual bahan makanan tak lazim.

Misalnya anjing, ular, kadal, monyet, dan tikus.

Sebagian dari binatang tersebut dijual dalam bentuk sudah dipanggang, dan sebagian lainnya dijual hidup-hidup.

4. Paniki

Paniki
Paniki (indonesiakaya.com)

Masih dari kawasan Sulawesi Utara, ada masakan yang disebut paniki.

Bahan dasar paniki adalah daging kelelawar hutan dan dimasak dengan santan.

5. Bothok Tawon

Bothok merupakan masakan khas Jawa yang dikukus.

Bothok Tawon
Bothok Tawon (clozette.it)

Namun, ada satu jenis bothok yang punya bahan tak biasa, yakni bothok tawon.

Sesuai namanya, bothok ini dibuat dari sarang lebah.

Rasanya, gurih, asam, manis, pedas, dan segar.

6. Sate Jamu

Satu warung yang menyediakan kuliner berbahan dasar daging anjing di kota Solo, Jawa Tengah.

Satu warung yang menyediakan kuliner berbahan dasar daging anjing di kota Solo, Jawa Tengah.
Satu warung yang menyediakan kuliner berbahan dasar daging anjing di kota Solo, Jawa Tengah. (Kompas.com/Ervan Hardoko)

Buat kamu yang pernah atau tinggal di Solo, tentu tak asing lagi dengan yang namanya sate jamu.

Ini bukan sate biasa, melainkan sate yang berbahan dasar daging anjing.

Selain diolah sebagai sate, daging anjing juga dimasak menjadi rica-rica yang umum disebut 'rica-rica guk guk' dan sengsu (oseng-oseng asu).

7. Tokek Goreng

Daging tokek goreng juga menjadi bagian dari kuliner ekstrem Indonesia.

Tokek goreng
Tokek goreng (foody.id)

Biasanya, cicak raksasa ini digoreng dan dikonsumsi karena dipercaya dapat mengobati penyakit kulit, asma, hingga meningkatkan stamina lelaki.

8. Rujak Cingur

Rujak cingur merupakan hidangan khas Jawa Timur.

Rujak cingur
Rujak cingur (emakmbolang.com)

Rujak cingur terbuat dari cingur (mulut dan hidung sapi), ditambah sayuran, serta diberi sambal petis dan kacang tanah.
Yuk subscribe channel YouTube TribunTravel.com

9. Lawar Ikan

Lawar ikan adalah makanan khas Nusa Tenggara Timur.

Lawar ikan
Lawar ikan (ISTIMEWA)

Dilansir dari http://kampus-resep.blogspot.co.id, Lawar ikan dibuat dari ikan teri segar yang direndam dalam air cuka atau perasan jeruk nipis bersama dengan bumbu dan rempah khas NTT.

Setelah direndam maka ikan teri akan berubah menjadi putih susu dan terasa matang.(TribunTravel.com/Rizki A Tiara dan Pos-Kupang.com/Alfons Nedabang)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved