Hilangnya Maskot Boneka di Pinggir Lapangan Disebut karena Aliran Strip Tiga, Ini Komentar Netizen

Arema Indonesia semapt ditegur lantaran suporternya masih menaruh boneka singa jelang laga.

Penulis: Efrem Limsan Siregar | Editor: Efrem Limsan Siregar
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Pendukung Persija Jakarta menaruh boneka macan dalam pertandingan Persija Jakarta melawan Arema Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (4/5/2014). Arema memimpin kelasemen sementaran wilayah barat lanjutan kompetisi Super Liga Indonesia 2014 setelah mengalahkan tuan rumah Persija 0-1 lewat gol penalti Gustavo Lopez. 

POS-KUPANG.COM - Boneka singa, macan, buaya dan lainnya adalah maskot untuk tim Arema, Persija dan Persebaya.

Dahulu, setiap pertandingan sepak bola, maskot tersebut selalu diletakkan di pinggir lapangan.

Persisnya, mereka ditempatkan di sebelah gawang lawan.

Baca: V BTS Posting Foto Liburan Bersama Park Seo Jun dan Park Hyung Sik, Penggemar Terkagum-kagum

Namun, belakangan ini, pemandangan tersebut jarang terlihat lagi, terutama di layar kaca televisi.

Absennya maskot tersebut pun menjadi perbincangan pengguna Instagram baru-baru ini.

"Dulu ciri khas liga Indonesia, sekarang sudah tergeser aliran strip tiga," tulis akun @stadiongelorabungkarno, Jumat (9/2/2018) sambil menyertakan sejumlah foto yang memperlihatkan beberapa boneka diletakkan di pinggir lapangan.

Post tersebut sudah disukai sebanyak 18 ribu kali.

. dulu ciri khas liga indonesia, sekarang sudah tergeser aliran strip tiga

Baca: Hapus Semua Foto Tak Berhijab di Instagram, Begini Penampilan Kartika Putri dengan Balutan Hijab

Sebagaimana diketahui, boneka macan merupakan maskot dari Persija Jakarta.

Lalu, terlihat boneka singa legnkap dengan syal biru Arema diletakkan di sebelah gawang.

Muncul pertanyaan sejumlah netizen, apa itu aliran 'strip tiga'?

Dari sejumlah komentar, terungkap bahwa aliran strip tiga merupakan sebuah istilah untuk menyebut suporter yang hanya menyukai atau mengenakan sebuah branded olahraga yang khas dengan garis tiganya.

Hal ini menjadi kontroversial, karena pengguna lainnya menganggap kultur strip tiga ini tak ada hubungannya dengan terbenamyan maskot-maskot di pinggir lapangan.

Baca: Ungkit Masa Lalu Marissa Haque dengan Sosok Bintang Tiga, Hotman Paris Nyaris Ditampar

Salah satu pengguna mengatakan boneka tersebut sebenarnya masih ditemukan di lapangan, hanya keberadaannya tersembunyi karena diletakkan di belakang papan sponsor di lapangan.

"Nggak pernah nribun min? Bukan karena ganti aliran, cuma sudah ditaruh di baliknya sponsor sama panpel. Akhirnya nggak pernah lagi naruh boneka disitu," tulis @yanutribagus87.

"Admin provokasi nih. Yang bener itu nggak boleh sama panpel naro boneka di pinggir lapangan," tulis @rizckymugi.

Baca: Pakai Pakaian Adat dan Menari di Hadapan Gadis Belu, Kaka Slank Disebut Cocok Jadi Orang Belu

Fenomena strip tiga ini juga ternyata dibenarkan pengguna lainnnya.

"Mendadak sosoan holigans lah biasa minn, gapapa sih cuma jgn dihilangin traditional football nya ,pokonya ciri khas daerah masing masing nya jgn dihilangin," tulis @luthfimeialiran.

Ketiadaan boneka itu pun semakin dikuatkan dengan pengalaman Arema Indonesia pada 2013 silam.

Akun Twitter @OngisnadeNet pernah mencuitkan alasan penggeseran boneka tersebut jelang laga Arema Indonesia vs Persipura Jayapura, Mei 2013 silam.

"Boneka Singa di pinggir lapangan dipindah lebih pinggir, alasan Panpel agar tak disanksi oleh PT Liga Indonesia," tulis @OngisnadeNet.

Baca: Jemaat Gereja St Lidwina Jogja Diserang Pria Tak Dikenal. Jemaat Dilarikan ke Rumah Sakit

TRIBUNNEWS/Efrem Limsan Siregar

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved