Ekstrim! Ingin Miliki Leher Panjang Layaknya Jerapah, Seorang Wanita Lakukan Hal Ini Selama 5 Tahun

POS-KUPANG.COM -- Kita semua pasti memiliki obsesi, entah itu terhadap impian, seseorang atau hal lainnya.

Sama seperti orang pada umumnya, Sydney Smith (30), wanita asal Los Angeles, Amerika Serikat ini terobsesi memiliki leher panjang seperti jerapah.

Dilansir Tribunnews dari Viral 4 Thread, Jumat (9/2/2018), Smith ingin dikenal seluruh dunia karena memiliki panjang leher yang tidak biasa.

Smith terinspirasi oleh suku Kayan di Myanmar yang terkenal dangen leher panjang mereka.

Para wanita Kayan mengenakan kumparan logam di lehernya semenjak mereka berusia 5 tahun.

Baca: Astaga! Seorang Ibu Lahirkan Bayinya di Lantai Koridor Rumah Sakit, Ternyata Ini Alasannya

Baca: Kencani Gadis 12 Tahun, Pria Berusia 24 Tahun Ini Terima Banyak Kecaman, Begini Pembelaannya

Hal itu dilakukan untuk membantu membangun identitas budaya mereka.

Alasan lainnya adalah untuk membuat wanita Kayan terlihat kurang menarik agar tidak diambil sebagai budak.

Namun, obsesi Smith tersebut harus berhenti sejak 5 tahun lalu karena ia merasa terisolasi menggunakan kumparan leher.

"Kita tidak bisa hidup sebagai wanita yang menggunakan kumparan leher di Amerika Serikat. Kecuali jika kamu bersedia untuk benar-benar mengisolasi diri sendiri dan tidak perlu meninggalkan rumah ataupun melakukan hal lainnya," ujar Smith.

Ternyata selama Smith memakai kumparan di lehernya, ia menjadi sangat tertutup.

Semenjak Smith melahirkan bayi perempuannya, ia memutuskan untuk melepaskan kumparan berat di lehernya tersebut.

Smith menderita memar di tulang selangka dan mengeluh lehernya terasa lemah.

Keputusannya melepaskan kumparan tersebut tidak disesali oleh Smith.

Baca: Veronica Mengaku Ditipu dan Dipaksa Nikahi Ahok, Benarkah? Ini Penjelasannya!

Baca: Josep Nae Soi Mengaku Langsung Menelpon Menteri PU Setelah Tiba di Malaka, Ada Apa Ya?

Sampai saat ini, Smith masih menjalani terapi fisik untuk mengembaluikan kekakuan lehernya.

Bagaimanapun ini bukan hal yang patut dicoba.

Beruntung Smith bersedia belajar dari pengalamannya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)