Sawah 750 Hektar Terancam Luapan Banjir dari Kali Wehani di Amfoang Utara-Kupang
Jika tidak ada penanganan, luapan banjir dalam beberapa bulan ke depan akan masuk ke persawahan yang ada.
Penulis: Edy Hayong | Editor: Agustinus Sape
Laporan Wartawan Pos-Kupang.com, Edy Hayon
POS-KUPANG.COM | OELAMASI - Areal persawahan seluas 750 hektar di Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang saat ini terancam luapan banjir dari Kali Wehani.
Jika tidak segera dilakukan penanganan berupa pembuatan bronjong, maka akan terkikis dan luapan banjir dalam beberapa bulan ke depan akan masuk ke persawahan yang ada.
Baca: Pria Ini Tewas Dibantai dengan Tuduhan Santet yang Bikin Seorang Ibu tak Kunjung Sembuh
Camat Amfoang Utara, Andreas Nai Sunis, kepada Pos Kupang, Senin (15/1/2018), menuturkan, persoalan utama yang kerap terjadi di wilayahnya saat musim hujan adalah luapan banjir.
Kondisi ini menyebabkan arus transportasi terancam lumpuh, juga ancaman terhadap lahan masyarakat terutama di sawah-sawah.
Dalam pemantauannya beberapa pekan ini, kata Andreas, ancaman serius terutama pada sawah milik warga yang bentangan luasnya mencapai 750 hektar.
Saat ini, tebing Kali Wehani terus terkikis banjir dan terus melebar ke arah kawasan persawahan.
Baca: Viral, Hasil Tes DNA Pemuda Muslim Ini Mengatakan Satu Persen Dirinya Keturunan Yahudi Eropa
Untuk penanganannya tentu dilakukan dengan pemasangan bronjong sehingga tidak terjadi erosi.
"Saya lihat kalau hujan dalam beberapa bulan ke depan turun sangat lebat, maka ancaman serius bagi lahan sawah milik warga seluas 750 hektar itu. Sekarang saya lihat mulai terkikis dan kalau tidak dipasang bronjong, maka luapan banjir akan menggenangi sawah yang ada. Kasihan masyarakat mengharapkan padi di sawah bisa panen melimpah karena hujan yang cukup baik sekarang, tapi karena luapan dari Kali Wehani bisa merugikan petani," katanya.
Andreas juga menginformasikan soal ancaman terhadap jalan poros tengah.
Pasalnya, ruas jalan yang biasanya dilewati kendaraan roda enam saat ini sudah tidak bisa dilewati lagi.
Jika tidak diperhatikan pihak kabupaten, maka untuk jalan poros tengah terancam putus dan akses transportasi di beberapa wilayah di Amfoang Utara menjadi lumpuh.
Baca: Sedang Santai Berjalan, Nenek Ini Tertimpa Troli Tepat di Kepala, yang Terjadi Selanjutnya Mukjizat