PMI- Stikes CHMK Kampanye Perlindungan Anak dan Hak Disabilitas
kegiatan itu merupakan program PMI NTT dalam menyadarkan masyarakat agar lebih peduli dengan anak
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Rosalina Woso
Laporan Reporter Pos Kupang.Com, Gordi Donofan
POS-KUPANG.COM,KUPANG--Sabtu, (13/1/2018) bertempat di Pasar Inpres Naikoten dan Pasar Oeba Kupang, Sekitar Ratusan Simpatisan Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi NTT menyelenggarakan kampanye terkait Perlindungan Anak dan Hak Penyandang Disabilitas.
Rilis yang diterima Pos Kupang, Minggu, (14/1/2018), menyebutkan, kegiatan itu merupakan program PMI NTT dalam menyadarkan masyarakat agar lebih peduli dengan anak dan kaum disabilitas.
Koordinator Aksi, Novi Linda Yustina, dalam keterangannya menyatakan, kegiatan tersebut merupakan program PMI Provinsi NTT dalam upaya menyadarkan masyarakat untuk lebih peduli pada anak dan penyandang disabilitas.
"Kegiatan ini merupakan program dari PMI Provinsi. Kita tergerak untuk melakukan kampanye ini karena terdorong oleh rasa kemanusiaan. Banyak kasus yang terjadi bahwa anak-anak menjadi korban. Penyandang disabilitas tidak mendapat haknya dan masih banyak persoalan lainnya. Inilah yang kita perjuangan untuk menyadarkan masyarakat akan hal ini," tutur Novi.
Flow, penanggungjawab kegiatan dari PMI Provinsi NTT, menyatakan terima kasih kepada para relawan dari Stikes CHMK yang telah menyukseskan kegiatan ini.
"Kami dari PMI Provinsi NTT, berterima kasih kepada pihak Stikes CHMK yang telah meluangkan waktu untuk kegiatan ini," ungkap Pria asal Timor Leste ini.

Kegiatan kampanye ini dilakukan dengan penuh semangat oleh para relawan. Walaupun dalam gerimis hujan tidak menyurutkan semangat mereka dalam berbagi ilmu.
"Kami senang dapat berkampanye tentang perlindungan Anak dan Hak penyandang disabilitas. Kami ingin semua anak dapat perlindungan dari berbagai kekerasan dan juga para penyandang disabilitas dapat diperlakukan adil," jelas Hany salah satu simpatisan yang terlibat dalam acara ini.
Kegiatan ini tidak berakhir di kampanye tetapi juga ada penandatanganan komitmen di spanduk. Setiap orang yang membubuhkan tanda tangan tidak dipaksakan.
Ama Dope salah seorang pedagang di pasar Oeba mengaku senang dengan kegiatan tersebut.
"Kami senang dengan kegiatan ini. Selain dapat informasi kami juga dapat bertemu dengan adik-adik yang luar biasa ini," jelas Ama.(*)