Johanna Lisapaly Ingatkan Sekolah Persiapan Siswa Hadapi Ujian Nasional
Kepala Dinas Pendidikan NTT mengingatkan hal ini kepada sekolah-sekolah menjelang UN
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Marsel Ali
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Kepala Dinas Pendidikan NTT, Johanna E Lisapaly S.H, M.Si mengingatkan SMA dan SMK di NTT untuk mempersiapkan siswa untuk menghadapi ujian nasional pada tahun 2018 mendatang.
Selain, SMA dan SMK, siswa SMP dan SD pun diminta agar dipersiapkan sejak dini.
"Memang persiapan untuk siswa-siswi dalam menghadapi Ujian Nasional ini tidak instan begitu saja, melainkan kita minta sekolah agar persiapan lebih awal. Sekolah-sekolah ini saya kira sudah mulai persiapan siswa peserta ujian," kata Lisapaly, Sabtu (9/12/2017).
Menurut dia, pihaknya memfasilitasi penyusunan bahan-bahan untuk try out di sekolah- sekolah.
"Saya pikir jangan terlalu dengan try out, tetapi proses harus diperhatikan, sehingga pada saat ujian siswa bisa mengikuti dengan baik. Kita dorong agar pemerintah di kabupaten dan kota bisa perhatikan sehingga ada peningkatan sekolah yang ikut UNBK," katanya.
Dikatakan, untuk sistem ujian, pemerintah terus mendorong agar akan mengikuti ujian dengan sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
"Ini program pemerintah secara nasional dan setelah kita lakukan dan diikuti evaluasi, ternyata UNBK lebih baik dibandingkan dengan Ujian Nasional Kertas Pencil (UNKP)," katanya.
Karena itu, lanjutnya, tahun ini pemerintah mendorong semua sekolah agar bisa melakukan UNBK, meskipun tidak semua mengingat kondisi topografi di NTT selain menyangkut ketersediaan listrik dan jaringan internet.
"Kalau ujian tahun 2017 itu sekitar 51 sekolah untuk SMA dan SMK yang gunakan sistem UNBK, maka tahun depan ini kita akan tambah lagi jumlah sekolah yang ikut UNBK. Kita harapkan, dengan adanya bantuan pemerintah berupa fasilitas dan sarana maka pasti akan bertambah," ujarnya.
Lisapaly juga mengatakan, apabila ada kekurangan sarana, maka di sejumlah sekolah atau tempat, pihaknya akan meminta siswa peserta ujian membawa notebook atau laptop kemudian diinstal untuk digunakan.
"Kalau ujian sebelumnya, kita lihat UNBK lebih efektif dan siswa juga dapat nilai secara obyektif, selain tingkat kejujurannya tinggi. Jadi kita di NTT punya tingkat kejujuran tinggi dalam melaksanakan ujian nasional," ujarnya. (*)