Seorang Pastor Tewas Ditembak Orang Tak Dikenal, Warga Filipina Tuntut Keadilan

Pastor Marcelito Paez meninggal di sebuah rumah sekitar tiga jam setelah dia ditembak orang tak dikenal.

Penulis: Agustinus Sape | Editor: Agustinus Sape
zoom-inlihat foto Seorang Pastor Tewas Ditembak Orang Tak Dikenal, Warga Filipina Tuntut Keadilan
ucanews.com
Pastor Marcelito Paez, 72, ditembak oleh orang tak dikenal pada malam hari tanggal 4 Desember 2017 saat sedang berkendara di kota Leonardo, Nueva Ecija. Dia meninggal tiga jam kemudian di rumah sakit setempat.

Baca: Lakalantas Dekat Suba Suka Mall, Levinus Tewas dalam Keadaan Mabuk Miras

Keluarga dan kritikus menolak tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa polisi menyembunyikan pistol setelah menembak Quinones hanya lima menit dari tempat tinggalnya.

Tes parrafin dilakukan terhadap korban dan hasilnya negatif, menurut Christina Palabay, direktur eksekutif kelompok hak asasi manusia Karapatan.

Tes parrafin dilakukan pada tangan tersangka, yang kemudian dilanjutkan tes kimia untuk memeriksa residu bubuk pistol.

Cap Teroris

Serangan terhadap Paez adalah pembunuhan ketiga terhadap kaum religius dalam beberapa minggu. Orang-orang bersenjata menembak mati pastor Perfecto Hoyle dan meletakkannya di  United Church of Christ di Filipina pada 16 November, di Jabonga, Agusan del Norte.

Duterte mengakhiri perundingan damai dengan Front Demokratik Nasional (NDF), gerakan kiri bawah tanah, pada 23 November, dengan mencap Partai Komunis Filipina (CPP) dan kelompok NPA sebagai “teroris”.

Presiden juga mengancam akan mengejar kelompok aktivis hukum.

Juru bicaranya, Harry Roque, mengatakan kelompok dan individu yang dicurigai “bersekongkol” dengan gerakan bawah tanah akan dimasukkan sebagai target.

Duterte kemudian mengatakan kepada tentara bahwa mereka dapat menembak warga sipil yang tidak bersenjata jika mereka merasa terancam.

Dia menjanjikan perlindungan hukum militer dari kasus-kasus hak asasi manusia, janji yang sama ditawarkan kepada sebuah pasukan polisi yang telah membunuh hampir 4.000 pecandu dan bandar narkoba yang dicurigai.

Paez dikenal sebagai aktivis. Seorang mantan pastor paroki, dia pernah memimpin Aliansi Pusat Luzon untuk Filipina yang Berdaulat, yang berkampanye untuk menghapus pangkalan militer AS di Central Luzon dan di bagian lain negara ini.

Pada hari dia terbunuh, Paez telah memfasilitasi pembebasan tahanan politik Rommel Tucay, koordinstor kelompok tani yang ditangkap pada bulan Maret tahun ini oleh tentara.

Pastor Oliver Castor, juru bicara kantor nasional RMP, mengatakan kepada ucanews.com bahwa serangan Duterte terhadap pembangkang politik mengikuti pola tindakan kerasnya terhadap para pecandu dan bandar narkoba yang dicurigai.

Baca: Timnas Indonesia Juara II pada Aceh World Solidarity Cup

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved