Breaking News

Kapolda NTT Minta Masyarakat Stop Tangkap Penyu

Ini alasan mendasar mengapa Kapolda NTT kembali menegaskan agar stok tangkap penyu

Penulis: Eflin Rote | Editor: Marsel Ali
Pos Kupang/Eflin Rote
Sebanyak 9 ekor penyu diamankan tim Polairud Polda NTT. Sembilan ekor penyu tersebut telah dilepas kembali ke alamnya, Kamis (30/11/2017) 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eflin Rote

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur, Inspektur Jendral (Pol) Agung Sabar Santoso meminta masyarakat NTT khususnya para nelayan untuk tidak menangkap penyu.

Selain karena dilindungi, keberadaan penyu juga mampu mendongkrak pariwisata khususnya di NTT.

NTT yang merupakan daerah kepulauan yang menyimpan kekayaan bahari yang tentu saja bisa "dijual" untuk menarik wisatawan.

"NTT ini andalannya pariwisata, salah satunya adalah laut. Di Labuan Bajo itu wisatawan suka sekali menyelam dan kalau mereka lihat penyu atau satwa lain pasti mereka exicted. Tapi kalau dicuri mereka menyelam mau lihat apa," ujar Agung, Kamis (30/11/2017) di Dermaga Polairud Bolok, NTT.

Menurut Jendral polisi bintang dua ini, penyu diburu karena bentuknya yang unik dan harganya yang mahal ketika dijual.

Hal ini tentu saja membuat masyarakat masih bebas menangkap satwa yang dilindungi tersebut.

Untuk itu, ia berharap para nelayan atau penangkap satwa yang dilindungi ini tidak egois dan hanya mementingkan kepentingannya sendiri.

Bila perlu, lanjut Agung, para nelayan ini menjadi sahabat polisi dengan menunjukkan para pelaku yang suka menjual dan menangkap penyu.

"Jangan egois mikirin diri sendiri sampai mencuri penyu. Penyu itu binatang yang dilindungi," ucap Agung. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved