Sekjen Perhimpunan Dosen PGSD Beri Semangat Bagi Calon Guru SD
Menjadi guru sekolah dasar harus berbangga. Ini yang dikatakan Sekjen Perhimpunan Dosen PGSD di Kupang
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Marsel Ali
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Sekjen Himpunan Dosen Persatuan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Indonesia, Dr. Endang Poerwanti,M.Pd memberi semangat dan motivasi bagi ratusan mahasiswa Program Studi (Prodi) PGSD, FKIP Universitas Muhammadiyah Kupang agar mereka harus bangga ketika menjadi guru SD.
Apalagi, jika nantinya ditempatkan untuk mengabdi di pelosok tanah air.
Endang menyampaikan hal ini ketika memberi kuliah umum di Aula Universitas Muhammadiyah Kupang, Sabtu (18/11/2017).
Kuliah ini disebut sebagai kuliah tamu dengan tema penguatan pendidikan karakter dan multikuktural melalui pnjabaran mata kuliah di Prodi PGSD yang mengacu pada Kurikulum Nasional.
Kuliah ini menghadirkan Sekjen Himpunan Dosen PGSD Indonesia, Dr. Endang Poerwanti,M.Pd selaku pembicara tunggal.
Kuliah umum ini dibuka oleh Dekan FKIP UMK, Abdul Madjid.
Setelah membuka kegiatan ini dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata dari. Universitas Muhammadiyah Kupang kepada Endang Poerwanti. Cinderamata berupa plakat UMK dan alat musik Sasando.
Saat pemaparan materi, Endang mengatakan, menjadi mahasiswa PGSD harus memiliki percaya diri dan bangga.
Apalagi, lanjutnya, guru SD juga merupakan dasar pendidikan yang menjadi tumpuan pendidikan selanjutnya.
"Kita harus bangga ketika nantinya jadi guru SD. Jadilah guru SD yang hebat, apalagi kalau nanti ditempatkan di daerah terpencil. Di situlah sebenarnya menjadi guru yang sebenarnya," jelas Endang.
Dikatakan, perkembangan produk sebagai modal sumber daya manusia ? SDM (usia produktif- 2020-2025). SDM sebagai modal pembangunan jika berkompeten dan sebaliknya SDM yang buruk akan menjadi beban pembangunan.
"Yang kita alami saat ini ada banyak tenaga kerja luar negeri, karena itu kualitas SDM kita harus terus dibenahi. Salah satu kunci pembenahan SDM itu ada pada guru," ujarnya. (*)