Ekosistem Mangrove Harus Dirawat dan Terus Dijaga
Ini salah satu pesan dari kuliah umum yang diselenggarakan oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UKAW Kupang
Penulis: Gordi Donofan | Editor: Marsel Ali
lihat foto
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Ekosistem Mangrove harus dirawat dan terus dijaga. Tumbuhan mangrove sangat bermanfaat bagi biota laut dan kebutuhan bagi manusia dalam hal menghasilkan udara yang sejuk dan bersih.
"Nusa Tenggara Timur luas hutan mangrove hanya 20.048 ha. Kita sangat sedikit sehingga harus dijaga dan terus dilestarikan agar tidak punah," ungkap Dr. Rudhi Pribadi saat memberikan kuliah umum dihadapan ratusan mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Kristen Artha Wacana Kupang, Kamis (9/11/2017).
Kuliah umum yang mengusung tema Pengelolaan Wilayah Pesisir Pantai diselenggarakan oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UKAW Kupang.
Hadir sebagai pemateri Dr. Rudhi Pribadi dan Dr. Ir. Munasik, M.Sc dari Universitas Diponergoro (Undip) Semarang.
Dr. Rudhi Pribadi, menjelaskan, ekosistem Mangrove wajib dijaga. Supaya mahkluk hidup yang bergantung pada Mangrove tetap ada dan tidak punah.
"Burung-burung jika musim dingin itu banyak yang lari menuju hutan mangrove. Karena burung-burung merasa nyaman hinggap dan menetap dihutan mangrove," ujarnya.
Dr. Rudhi mengatakan, selain burung, biota laut seperti ikan dan hewan laut juga sangat bergantung pada Mangrove. Makanya mangrove harus dijaga.
"Kalau ekosistem mangrove rusak maka ekosistem laut lainnya akan punah dan hilang," harap Dr. Rudhi.
Ia mengatakan, daerah tropis perlu membudidaya Mangrove supaya ekosistem lainnya tetap terjaga. Karena sangat bermanfaat bagi kebutuhan manusia dan biota laut lainnya.
Pantauan Pos Kupang, hadir saat itu, dekan FPIK UKAW Kupang, Umbu P.L, Dawa, belasan dosen serta ratusan mahasiswa FPIK.
Para peserta tampak antusias dan semangat mengikuti kuliah umum tersebut. (*)
