NTT Hanya Memiliki 0,7 Persen Pengusaha

Kalau berdasarkan data, NTT ternyata masih membutuhkan banyak lagi pengusaha untuk pengembangan di bidang ekonomi

Penulis: Robert Ropo | Editor: Marsel Ali
Pos Kupang/Robert Ropo
Ketua Umum HIPMI NTT, Fahmi Abdulahi (kanan) Sedang menerima cindramata dari ketua BPC HIPMI Sumba Timur, Elvis Karwelo 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM | WAINGAPU - Jumlah pengusaha dari total penduduk secara keseluruhan di propinsi NTT hanya 0,7 persen.

Ketua umum HIPMI Propinsi NTT, Fahmi Abdulahi mengatakan itu ketika memberikan sambutan dalam kegiatan Rakerda dan Diklatcab yang diselenggarakan BPC HIPMI Sumba Timur di Aula Hotel Elvin Waingapu, Rabu (8/11/2017).

Katanya, fungsi HIPMI memiliki dua peran peting, yakni: Pertama, melaksanakan yang serius untuk interproduktif di kalangan lebih lanjut; Kedua, HIPMI memiliki tugas sebagai mitra yang strategis dengan pemerintah untuk memberikan lapangan yang produktif dalam rangka pembangunan ekonomi di daerah.

Menurutnya, jika suatu negara berkembang, minimal 2 persen dari penduduknya adalah pengusaha. Di Indonesia jumlah pengusaha dari jumlah keseluruhan penduduk di Indonesia menurut Statistik hanya 1,6 persen sehingga masih sangat jauh dari harapan dan masih membutuhkan puluhan ribu pengusaha.

Sementara untuk di propinsi NTT, kata Fahmi, jumlah pengusaha dari data statistik hanya 0,7 persen, sehingga jumlah pengusaha di NTT masih sangat kurang, sehingga masih membutuhkan banyak pengusaha.

Fahmi juga mengatakan, dari 22 BPC HIPMI di NTT, karena letak georafis berupa pulau-pulau yang berjauhan maka penyelenggaraan dilaksanakan sebelumnya untuk daratan Timor di selenggarakan di TTU, daratan Flores di Maumere Sikka dan untuk daratan Sumba, Alor dan Sabu Raijua dilaksanakan di Waingapu.

Fahmi mengatakan, Rakercab juga bertujuan untuk mempersiapkan Rakerda tingkat propinsi NTT.

Selain itu, dengan adanya Rakercab dan Diklatcab dalam ciri khas sebagai konsolidasi organisasi HIPMI.

Fahmi juga mengatakan, dengan tema Diklat yang dibawakan baik di pusat, propinsi dan kabupaten berupa konsen terhadap pengembangan ekonomi ke arah digital. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved