Robert Soter Marut Peduli Warga NTT, Sumbang Perangkat PLTS kepada Komunitas SVD
PLTS sangat cocok di NTT. PLTS mengubah energi surya (cahaya) matahari menjadi energi listrik.
Penulis: Benny Dasman | Editor: Benny Dasman
POS KUPANG.COM--Bakal Calon Gubernur NTT, Marsekal Muda (Pur) Robert Soter Marut (RSM), memantau pemasangan sekaligus menyerahkan perangkat pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) ke Komunitas SVD yang mengelola Gua Maria Bintang Kejora, Bikono, Desa Baumata, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Minggu (5/11/2017).
"Atas nama komunitas SVD saya mengucapkan terima kasih kepada umat yang berkontribusi melalui PLTS untuk membantu para peziarah berdoa di Gua Maria Bintang Kejora, Bikono," ujar Bruder Matheus Anin, SVD, mengapresiasi Robert Marut.
Setelah dipasang dan dipastikan menyala, Robert Marut menyerahkan perangkat PLTS kepada Bruder Matheus untuk dipasang di Gua Maria setempat.
"Listrik harus ada di sini agar para peziarah bisa berdoa sampai larut malam, terutama pada saat perayaan ekaristi, baik pembukaan maupun penutupan bulan Maria," kata Jenderal Bintang Dua TNI AU ini.
Robert menambahkan, PLTS sangat cocok di NTT. PLTS yang mengubah energi surya (cahaya) matahari menjadi energi listrik bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu langsung dan tidak langsung.
Secara langsung menggunakan photovoltage cell atau panel surya. Secara tidak langsung dengan pemusatan energi surya, dan cara kerja photovoltage cells mengubah secara langsung energi cahaya menjadi energi listrik.
PLTS, diakui Robert, termasuk pembangkit listrik ramah lingkungan, sangat menjanjikan dan sebagai salah satu alternatif untuk menggantikan pembangkit listrik menggunakan uap (dengan minyak dan batubara).
"Saat ini penggunaan tenaga matahari (solar cell) masih mahal karena itu perlu subsidi dari pemerintah," terang Robert.
Kelebihan energi surya, kata Robert, menjadi salah satu sumber energi alternatif pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM) dan merupakan sumber energi terbarukan yang tidak akan habis meski digunakan secara terus menerus oleh manusia.
Keuntungan menggunakan PLTS adalah tidak akan pernah habis dan ramah lingkungan. Saat ini banyak negara-negara maju menggunakan energi surya menjadi listrik. Keuntungan listrik tenaga surya hanya membutuhkan sedikit perawatan. Panel surya juga memproduksi energi secara diam, sehingga tak mengeluarkan bunyi bising dan lainnya.
"Sebagai teknisi pesawat tempur, saya melihat pemasangan PLTS sangat mudah, kapasitas yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan," ungkap Robert.
"PLTS membutuhkan sinar matahari untuk bekerja. Ketika mendung ataupun pada malam hari keluaran energi panel surya pastinya kurang maksimal. Namun untuk menyiasati hal ini banyak PLTS skala besar yang melacak matahari untuk menjaga panel surya di sudut optimal sepanjang hari," tambahnya.
Pembangkit listrik ini, jelas Robert, juga sangat membutuhkan biaya besar per MW. Oleh karena itu, banyak sekali negara-negara yang memikirkan hal ini ketika akan membangunnya.
Di NTT masih banyak desa dan fasilitas pendidikan dan kesehatan belum diterangi listrik. Sambil menunggu program pemerintah, kita bisa kembangkan PLTS. Pemerintah sudah membantu sekolah di pelosok NTT, baik komputer, LCD, laboratorium maupun alat peraga lainnya untuk menunjang proses belajar mengajar.
"Nah, bagaimana bisa dimanfaatkan kalau tidak ada listrik. Pasti mubazir. Kita bisa membangun PLTS untuk mendukung proses belajar mengajar di sekolah, sehingga siswa/i bisa akses internet mencari referensi dan menambah wawasan mereka," tegas Robert.