Breaking News

Alexis Ditutup, Ini Curahan Hati Pekerjanya. Mulai Hijrah hingga Belajar Pijat

Pasca ditutupnya hotel dan griya pijat Alexis, bisnis panti pijat, spa, dan pijat tradisional di kota asal Pempek ini tumbuh subur.

Editor: Djuwariah Wonga
Tribun Timur

POS-KUPANG.COM- Ditutupnya hotel dan griya pijat Alexis di Jakarta ternyata berdampak ke beberapa daerah di Indonesia.

Satu diantara daerah yang terdampak adalah, Palembang, Sumatera Selatan.

Pasca ditutupnya hotel dan griya pijat Alexis, bisnis panti pijat, spa, dan pijat tradisional di kota asal Pempek ini tumbuh subur.

Berikut ini fakta-faktanya dikutip dari Sriwijaya Post.

Baca: Selesai Dilantik, 45 Anggota PPK Langsung Ikut Bimtek

1. Hijrah ke Palembang

Dari penelusuran Sriwijaya Post, di kawasan Kambang Iwak Jalan Tasik, Kawasan Bukit Jalan Jaksa Agung R Soeprapto, ruko-ruko di Ramayana dan disepanjang jalan Kol Burlian KM 5-7, ditemukan beberapa mantan pekerja hotel dan griya pijat Alexis Jakarta.

Mantan pakerja Alexis yang ditemui kebanyakan masih berusia muda.

Rata-rata, mereka berusia di bawah 20 tahun.

Meski masih berusia muda, banyak diantara mereka sudah menyandang status janda.

Baca: Mustakim Minta Warga Tliu Kuat Hadapi Tantangan Hidup

2. Memilih wanita pemijat

Ketika memasuki kawasan penyedia layanan pijat, pengunjung akan langsung ditemui oleh wanita-wanita pemijat.

Beberapa tempat lainnya hanya menampilkan foto-foto wanita berparas cantik yang bertugas sebagai wanita pemijat.

Dalam foto tersebut, semua wanita tampak berusia masih muda dan mengenakan pakaian yang sopan.

Baca: Anita Jacoba Gah Hadir di SMAN 8 Kupang, Beasiswa PIP Bukan untuk Orang Tua

3. Pijat plus

Ketika sudah memilih wanita pemijat, tamu akan segera dilayani atau mendapatkan fasilitas pijatan.

Namun setelah selesai, wanita pemijat tersebut kemudian menawarkan layanan seks dengan tarif antara Rp 200 ribu hingga Rp 350 ribu.

Jika pengunjung tak mau berhubungan seks, maka akan ada tawaran layanan lain dengan tarif hanya Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu.

Nominal tersebut sudah termasuk tips pijatan.

Baca: Iran Tembakkan Rudal dari Yaman ke Saudi

4. Menghidupi anak di kampung

Ayu (nama samaran) salah satu wanita pemijat mengaku bersama teman-temannya pindah dari Alexis ke Palembang.

Janda beranak satu ini mengaku jika memijat bukan merupakan keahliannya.

Namun demi menyambung hidup, ia belajar memijat agar dapat bekerja di panti pijat.

"Saya memijat sebenarnya tidak bisa, tetapi saya mencari uang tambahan dari tips tamu," ungkap Ayu.

"Bermodalkan seksi dan genit sudah cukup. Biar tamu tertarik dan bisa minta lebih (bisa gituan-red) dan dibayar," imbuhnya.

Baca: 44 Orang Tewas dan 19 Orang Hilang Diterjang Topan

Ayu mengaku dalam sehari dapat meminjat 3 hingga 5 orang tamu.

Meski begitu, tidak semua tamu mau ditawari layanan seks.

Dalam sehari, selain gaji pijat Rp 150 ribu perorang, untuk pijat plus-plus dan tips, Ayu dapat menghasilkan uang hampir Rp 1 juta.

"Lumayan juga hasilnya untuk menghidupi anak dan keluarga di kampung pak. Terkadang Ayu merindukan kehadiran si buah hati dan sang pujaan.Tetapi harus bagaimana lagi bang, inilah kehidupan. Bisanya saya pulang mau dekat deket lebaran, atau sudah habis kontrak," tutup Ayu, sambil berkata dirinya sudah lelah bekerja seperti ini.

Artikel di atas telah dipublikasikan Tribunwow dengan judul: Alexis Ditutup, Pekerjanya Pindah ke Daerah-daerah! Pengakuannya Memilukan, Demi Menghidupi Keluarga

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved