Bendungan Temef di Kabupaten TTS Redam Banjir Dataran Malaka
manfaat Bendungan Temef nantinya bisa mereduksi (meredam) sekitar 30 persen banjir yang sering melanda wilayah dataran Malaka.
Penulis: Ferry Ndoen | Editor: Ferry Ndoen

Laporan Wartawan Pos Kupang.Com, Ferry Ndoen
POS KUPANG.COM, KUPANG- Provinsi Nusa Tenggara (NTT) di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo mendapat tujuh proyek pembangunan bendungan yang masuk dalam proyek strategis nasional.
Dari tujuh proyek bendungan di NTT, enam bedungan diantaranya, yakni Bendungan Raknamo (Kabupaten Kupang), Napun Gete (Kabupaten Sikka), Bendungan Temef (Kabupaten TTS), Bendungan Rotiklok (Kabupaten Belu), Bendungan Mbay dan Bendungan Kolhua (Kota Kupang) masuk dalam proyek strategis nasional.
Hal ini mengacu Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 58 tahun 2017 tentang perubahan atas Perpres Nomor 3 Tahun 2017 tentang percepatan pelaksanaan proyek strategis nasional.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara (NT) II, Ir. Agus Sosiawan, ME melalui Kepala Seksi (Kasi) Perencanaan Umum dan Program (PU.P), Ir. Marchabhan Soeparno, Msi membenarkannya, saat ditemui di Kantor BWS NT II, Jalan Frans Seda, Kupang, Jumat (20/10/2017).
Marchabhan didampingi Kepala Seksi (Kasi) Pelaksanaan, Konstandji Nait, SP, MP.SDA, menjelaskan, saat ini proyek Bendungan Temef dalam proses pelelangan.
Tentang detail perencanaan Bendungan Temef, Marchabhan menjelaskan, manfaat Bendungan Temef nantinya bisa mereduksi (meredam) sekitar 30 persen banjir yang sering melanda wilayah dataran Malaka.
"Lokasi Bendungan Temef dengan luas genangan bendungan sekitar 297,36 ha diharapkan bisa menopang daerah irigasi intensifikasi dengan luas 2.898 hektar (ha) serta daerah irigasi eksisting seluas 3.368 ha," jelasnya.
Selain itu, jelas Marchabhan, manfaat kehadiran Bendungan Temef untuk kebutuhan air baku 131 liter m3/detik. "Nantinya air Bendungan Temef menghasilkan energi listrik dengan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) sebesar 2X1,3 MW atau sekitar 2,6 MW," tambahnya.
Tentang kapasitas atau daya tampung maksimum Bendungan Temef, dia memaparkan kapasitas tampung maksimum sekitar 69,97 juta meter kubik dengn kapasitas tampung normal 45, 785 juta meter kubik.
Ia menambahkan luas genangan Bendungan Temef sekitar 297 hektar lebih dengan luas daerah aliran sungai (DAS) 550,98 km2 serta panjang sungai 45,38 km.
"Lokasi Bendungan Temef, berada di Desa Konbaki, Kecamatan Polen, dan Desa Oenino, Kecamatn Oenino, Kabupaten TTS dengan nama Sungai Temef," paparnya.
Marchaban bahkan secara rinci menjelaskan bahwa tinggi dari dasar Bendungan Temef jika rampung mencapai 53 meter. "Dalam perencanan akan dibangun jalan masuk atau jalan akses menuju puncak bendungan sepanjang 1.405 meter dengan jalan akses menuju bangunan outlet (gedung pembangkit) 925 meter.
Air Baku, Irigasi dan Konservasi.
Pada bagian lain, Marchaban menjelaskan, wilayah NTT yang memiliki iklim tegolong tropis kering memiliki ciri khas intensitas curah hujan yang terjadi pada bulan Desember hingga Maret dengan intensitas curah hujan tinggi sering menimbulkan banjir.
Namun delapan bulan musim kemarau menyebabkan debit sumbe air menurun drastis, juga daerah pertanian mengalami kekeringan dan pasokan air baku menjadi minim untuk kebutuhan masyarakat.