HIPMI NTT: Bisnis Konvensional Meredup, Beralih ke Bisnis Online
Tantangan bagi pebisnis, apakah memilih diam, mengikuti perubahan atau menciptakan peluang dengan kemudahan-kemudahan yang ada.
Penulis: Andri Atagoran | Editor: Alfons Nedabang
Laporan Reporter Pos Kupang.com, Andri Atagoran
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Ketua Bidang Koperasi dan UMKM Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi NTT, Jimy Lassa mengatakan trend bisnis online saat semakin menggila.
"Lihat saja, kalau di Kupang orang ramai-ramai bangun mall dan orang juga ramai datang. Di kota besar lainnya, orang bilang ngapain capek-capek ke mall, mending beli di toko online," kata Jimy saat Workshop UMKM dan Online Seller di Swiss Belinn Hotel Kupang, Selasa (17/10/2017).
Kegiatan Workshop UMKM dan Online Seller diselenggaraan perusahaan pengiriman barang, JNE.
Bisnis konvensional, kata Jimy saat ini sudah meredup dan semua orang telah beralih ke bisnis online.
Baca: JNE Bantu UMKM Kupang Perluas Pasar
"Tantangan bagi pebisnis, apakah memilih diam, mengikuti perubahan atau menciptakan peluang dengan kemudahan-kemudahan yang ada," ujar Jimy.
Jimy juga mengungkapkan perbedaan membuka toko di online shoping dan membuka toko konvensional sangat berbeda.
"Di kupang anda bisa sewa ruko dengan biaya bisa mencapai Rp 80 juta per tahun tapi pasarnya sebatas Kota Kupang," katanya.
"Tapi kalau anda daftar di online shoping itu gratis dan pasarnya tersebar di seluruh Indonesia," lanjut Jimy.
Baca: Pemilik Rumpu Rampe Ink Sukses Jualan Produk Hingga ke Rusia Lewat Online
Data transaksi online di Indonesia, kata Jimy saat ini sudah menyamai transaksi online 40 mall besar di Indonesia.
Dalam pamaparan materinya, Jimy juga menjelaskan hal-hal teknis mengenai digital marketing kepada pengusaha UMKM di Kota Kupang.(*)