Filmnya Tentang PKI Tak Diputar, Nominator Oscar ini Bagikan Link Gratis Tonton Film-nya. Mau?
Nah, setelah hampir 2 dekade absen di masyarakat, film G30S/PKI pun mulai digalakkan kembali oleh pemerintah akhir-akhir ini.
POS-KUPANG.COM- Hari ini atau tepatnya 1 Oktober 2017,masyarakat Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila.
Pada tanggal 1 Oktober ini juga lah terjadinya salah satu hari bersejarah dalam perjalanan bangsa Indonesia.
Hari itu adalah hari dimana Indonesia mempertahankan ideologinya.
Pada hari itu di tahun 1965, ketika kemerdekaan bangsa Indonesia masih berumur jagung, Partai Komunis Indonesia (PKI) tengah merongrong dan mencoba mengkudeta kepemerintahan bangsa Indonesia di bawah pimpinan Soekarno.
Baca: Film yang Syuting di Sumba Ini Akan Segera Tayang. Vino G Bastian Juga Ikut Promosi
Peristiwa tersebut dicatat sebagai salah satu sejarah kelam dalam sejarah negeri ini sebagai sejarah G 30 S PKI.
Puncak dari kebiadaban partai ini adalah saat mereka melakukan tindakan kecil menculik dan membunuh beberapa jenderal yang memiliki kedudukan militer cukup tinggi.
Kejadian ini terjadi pada malam Kamis malam, 30 September 1965 atau pergantian 1 Oktober 1965.
Kisah tragis inilah yang digambarkan dalam film G30S/PKI.
Baca: Puluhan Tahun Film G30S Ditayangkan, Ternyata Fakta Besar Ini Tak Diungkap dalam Film. Ngeri!
Mungkin bagi generasi 90-an, yang masih sekolah dasar, film ini pernah menjadi tontonan wajib setiap 30 september malam, yang ditayangkan oleh saluran televisi pemerintah TVRI.
Usai orde baru, penayangan film ini pun tampaknya mulai menghilang dari beberapa stasiun televisi nasional yang ada.
Hal ini terjadi karena film tersebut dianggap sebagai salah satu propaganda di masa era kepemimpinan Presiden Soeharto.
Nah, setelah hampir 2 dekade absen di masyarakat, film G30S/PKI pun mulai digalakkan kembali oleh pemerintah akhir-akhir ini.
Menariknya, film tentang kekejaman yang terjadi seputar peristiwa 1965, bukan hanya Pengkhianatan G30S/PKI.
Beberapa tahun belakangan, muncul dua film terkait peristiwa tersebut yang mendapat apresiasi dari dunia internasional.
Baca: Tren Film Korea Angkat Popularitas Makanan Ini di Waroenk Resto
Film tersebut adalah film karya Joshua Oppenheimer, sineas asal Amerika Serikat (AS), yang berjudul Senyap dan Jagal.
Film Senyap bercerita bagaimana para pelaku penjagalan terhadap orang-orang yang dituduh terlibat Partai Komunis Indonesia (PKI), di kawasan Sumatera Utara.
Sementara film Jagal tentang kehidupan adik dari korban penjagalan oleh orang-orang yang mengklaim sebagai anti-komunis.
Film Jagal sendiri bahkan berhasil meraih beberapa penghargaan di dunia internasional loh!
Jagal yang memiliki judul internasional "The Act of Killing" sendiri bahkan sempat menjadi nominator Oscar pada tahun 2014 lalu.
Dengan sederet penghargaan yang ada, netizen pasti ada yang bertanya-tanya "kenapa film garapan Joshua Oppenheimer ini tak digelar nobar-nya?"
Baca: Kerap Kesurupan dan Meninggal karena Kelaparan, Kisah Gadis Ini Jadi Inspirasi Film Horor Legendaris
Usut punya usut, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo hanya menginstruksikan kepada jajarannya untuk menonton Film Pengkhianatan G30S/PKI.
Sementara, film Jagal dan Senyap tidak masuk dalam instruksinya.
Ia pun memberikan jawaban mengenai hal tersebut.
"Itu kan ada badan sensor dan kepolsian dan sebagainya, yang saya (instruksikan) adalah menyetel film itu," kata Gatot kepada wartawan di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (22/9/2017).
Baca: Wah, Ternyata Tujuh Bintang Film Porno Ini Meninggal Secara Tragis, Ini Lho Daftarnya
Alasan dirinya menginstruksikan jajarannya kembali menonton film Pemberontak G30S/PKI untuk mengingatkan agar sejarah kelam tersebut tidak terulang.
"Kalau sudah tidak ada lagi untuk menginformasikan siapa. Anak tumbuh dewasa ada media sosial. Itu yang diterima akhirnya tidak sadar. Sejarah kan cenderung berulang. Kalau berulang kan kasihan bangsa ini," katanya.
Menanggapi hal ini, Joshua Oppenheimer pun tidak tinggal diam.
Nominator Academy Awards ini pun membagikan link gratis kedua film-nya ini melalui akun Twitter-nya berikut:
Jadi bagaimana?
Apakah kalian tertarik untuk melihat film garapannya ini?