Pencemaran Laut Labuan Bajo Berakibat Menurunnya Sumber Daya Laut
Bahkan menganggap laut sebagai keranjang sampah, menyebabkan beban pencemaran di laut kian hari kian bertambah parah.
Penulis: Servan Mammilianus | Editor: Agustinus Sape
Laporan Wartawan Pos-Kupang.com, Servan Mammilianus
POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO - Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Brahmantya Satyamurti Poerwadi, menyampaikan bahwa beban pencemaran laut termasuk di Labuan Bajo, telah menyebabkan potensi sumber daya pesisir dan laut semakin menurun, baik kuantitas maupun kualitas.
"Pencemaran yang terjadi, sebagian besar disebabkan oleh perilaku manusia yang kurang peduli dengan membuang sampah dan limbah tidak pada tempatnya.
Bahkan menganggap laut sebagai keranjang sampah, menyebabkan beban pencemaran di laut kian hari kian bertambah parah.
Beban pencemaran tersebut tanpa kita sadari telah menyebabkan potensi sumber daya pesisir dan laut semakin menurun," kata Brahmantya lewat siaran persnya yang diterima Pos-Kupang.com, Jumat (29/9/2017) sore.
Disampaikanya juga, sampah di Labuan Bajo perlu menjadi perhatian bersama. Apalagi Labuan Bajo merupakan ikon pariwisata dunia.
Untuk diketahui, pada hari Jumat itu, diselenggarakan kegiatan bersih pantai di Labuan Bajo yang melibatkan sekitar 300 orang, yakni dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), unsur TNI dan Polri, aparat dari Kantor Camat Komodo, aktivis dan masyarakat umum.
Selain bersih pantai dan laut, kegiatan yang dinamakan Gerakan Cinta Laut atau Gita Laut itu, antara lain jambore pesisir, sekolah pantai, workshop pengolahan sampah, kampanye Gita Laut dan lomba kreativitas Gita Laut.
Termasuk juga pelatihan pengolahan sampah bagi para guru utusan dari 20 sekolah tingkat SD, SMP dan SMA dan SMK. Masing-masing sekolah mengutus 2 orang guru pada pelatihan yang berlangsung tanggal 27 sampai 28 September 2017.
Diharapkan para guru bisa meneruskannya kepada murid-murid di sekolahnya tentang hasil pelatihan tersebut.
Kegiatan itu diselenggarakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.(*)