Ubi Ungu Bisa Buat Pemuda TTS Kaya
Mereka tidak lagi mencintai pertanian tapi lebih tertarik ke sektor jasa seperti PNS. Padahal sektor yang kaya di NTT dan di TTS adalah pertanian
Penulis: omdsmy_novemy_leo | Editor: Ferry Ndoen
POS KUPANG.COM, SOE - Sebanyak 800 pemuda Timor Tengah Selatan (TTS) yang mengikuti camp Pemuda GMIT Klasis Sinode pulang rumah membawa satu bibit ubi ungu. Jika ditanam dan dikembangkan maka bisa meningkatkan ekonomi dan pemuda bisa menjadi kaya.
Hal ini ditegaskan Ibrahim Agustinus Medah kepada 800 pemuda yang mengikuti kegiatan camp pemuda di Desa Supul, Kecamatan Kuatnana, Kabuaten TTS, Jumat (23/9/2017) malam. Medah hadir di sana sebagai tokoh untuk memotivasi para pemuda agar bisa meningkatkan sumber daya dalam sektor pertanian.
"Mereka harus mencintai negeri mereka, membangun melalui sektor pertanian karena masyarakat kita yang ada di NTT, termasuk di TTS lebih dari 80 persen hidup di sektor pertanian. Tapi fakta membuktikan banyak pemuda kita yang begeser cara berpikirnya. Mereka tidak lagi mencintai pertanian tapi lebih tertarik ke sektor jasa seperti PNS. Padahal sektor yang kaya di NTT dan di TTS adalah pertanian yakni tanam menanam, peternakan, perikanan," kata Medah.
Medah berharap pemuda GMIT SoE mulai mencintai sektor pertanian. Menurut Medah, sektor pertanian bukan sektor miskin sebaliknya sektor yang kaya.
"Saya seorang petani dan saya telah buktikan bahwa dengan hanya 1 hektar lahan pertanian, saya bisa dapat uang Rp 200-500 juta pertahun. Artinya kalau kita punya lebih dari 1 hektar maka kita bisa mendapat uang lebih dari Rp 500 juta pertahun. Penghasilan petani Rp 500 juta itu lebih dari penghasilan PNS sekalipun dia golongan IV," kata Medah.
Menurut Medah, kendala air dalam sektor pertanian harus bisa diatasi oleh pemerintah daerah. Medah berharap pemerintah daerah sekarang dan yang akan datang harus konsen untuk mengadakan air bagi petani di seluruh NTT, termausk di TTS.
"Kalau air bisa diatasi maka saya jamin sektor pertanian adalah sektor yang kaya, surplus dan menjanjikan kehidupan yang lebih layak bagi generasi muda kita," kata Medah.
Medah berharap, sumbangan bibit ubi ungu untuk pemuda GMIT itu bisa dimanfaatkan dengan baik. Medah berharap bibit ubi ungu itu bisa dibawa pulang oleh setiap pemuda GMIT untuk ditanam di pekarangan rumahnya. (vel)