Berita Flores Lembata Alor
Ratusan Pedagang Pasar Alok Berhenti Jualan
Pria dan wanita ratusan pedagang Pasar Alok, Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, berhenti berjualan
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Rosalina Woso
Laporan Wartawan Pos- Kupang, Eginius Mo'a
POS- KUPANG.COM,MAUMERE-- Pria dan wanita ratusan pedagang Pasar Alok, Kota Maumere, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, berhenti berjualan pada hari Senin (4/9/2017) pagi sampai siang.
Aktivitas mereka berhenti untuk melakukan protes terhadap penarikan retribusi parkir kendaraan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sikka yang semula dilakukan oleh petugas pasar.
Protes para pedagang dilakukan terhadap Badan Pengelola Pasar diterima Kepala Badan Pengelola Pasar, Lorens Conterius, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Lukman, dan Kepala Dinas Satpol Sikka, Yoseph Benyamin,S.H. Ketika utusan pedagang melakukan dialog di dalam ruangan, ratusan pedagang melakukan protes di luar gedung.
Koordinartor aksi, Emilianus Y Naga, mengatakan penagihan retribusi parkir oleh Satpol PP telah mengurangi pendapatan pedagang dibanding sebelumnya dikelola petugas pasar.
"Sudah satu minggu penghasilan kami berkurang, karena petugas Satpol PP bagi karcis di pintu masuk dan terima pembayaran di pintu keluar," ujar Emilianus.
Keluhan pedagang dibantah Kepala Satpol PP, Yoseph Benyamin. Benyamin menegaskan,seminggu penagihan karcis ditangani Satpol PP, jasa parkir kendaraan naik drastis 200 persen berkisar Rp 3-4 juta, sedangkan ditangani petugas pasar berkisar Rp 1,5-2 juta/sehari di hari biasa. Padahari Selasa, hari Pasar Alok, tagihan karcis mencapai Rp 5,3 juta dibanding sebelumnya oleh petugas pasar berkisar 3 juta.
"Parameternya jelas yang masuk pasar makin banyak terbukti dari tagihan karcis kendaraan roda dua dan empat. Aneh kalau pendapatan pedagang justru turun," tanya Benyamin. (*)
