Aloysius Kobes Bilang Kontraktor di TTU Tak Punya Modal Dasar
Selain modal dasar, ada juga kontraktor yang tidak memiliki fasilitas pendukung seperti kendaraan.
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Alfons Nedabang
Laporan Wartawan Pos Kupang.com, Teni Jehanas
POS KUPANG.COM, KEFAMENANU - Salah satu penyebab pengerjaan proyek pembangunan terbengkalai di Kabupaten Timor Tengah Utara karena kontraktor tidak memiliki modal dasar.
Sandaran pertama kontraktor untuk melancarkan pekerjaan dan operasional, yaitu pada pencairan tahap pertama sebesar 30 persen dari anggaran proyek.
Pencairan dana taha pertama dilakukan pemilik proyek.
Selain modal dasar, ada juga kontraktor yang tidak memiliki fasilitas pendukung seperti kendaraan.
Hal ini yang menyebabkan proyek terlambat dikerjakan, bahkan tidak selesai dikerjakan.
Wakil Bupati TTU, Aloysius Kobes mengatakan hal ini saat ditemui Senin (21/8/2017).
Dari pengamatan pemerintah selama ini, lanjut Kobes, proyek pembangunan yang tidak selesai dikerjakan karena faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor eksternal itu berkaitan dengan penyedia jasa atau kontraktor sendiri.
"Ada kontraktor yang tidak punya modal dasar, tapi mengharapkan dana 30 persen pencairan pertama dari pemerintah. Terus ada kontraktor pakai bendera orang dan konsekwensinya adalah bayar," kata Kobes.
Menurutnya saat proses tender, semua kontraktor merasa mampu dan syarat-syarat yang minta pun terpenuhi seperti uang jaminan.
Padahal, uang jaminan itu hanya dipinjam pakai beberapa saat. Setelah menang tender, uang itu dikembalikan kepada pemiliknya.
Lalu kontraktor yang dinyatakan menang itu mengharapkan anggaran proyek. (*)