El Tari Memorial Cup 2017
Pegiat Bola Pesimistis Atas Hasil Investigasi Asprov PSSI NTT Terkait Kericuhan Babak Final ETMC
Pelatih Perseftim (Flores Timur), Abdul Syukur, Pelatih Persesba Alfred Come, asisten pelatih Persab Belu
Penulis: PosKupang | Editor: Putra
POS KUPANG.COM - Pernyataan Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI NTT yang mengatakan akan menginvestigasi kericuhan pertandingan final El Tari Memorial Cup 2017 di Ende, menuai banyak tanggapan.
Pelatih Perseftim (Flores Timur), Abdul Syukur, Pelatih Persesba (Sumba Barat), Alfred Come, asisten pelatih Persab Belu, Dwi Pranayuda dan beberapa pegiat bola pesimis dengan hal ini.
"Apa yang mau mereka investigasi. Sementara mereka sendiri yang disoroti. Asprov PSSI NTT seharusnya berbuka dan percaya kepada orang lain untuk menilai kinerja mereka. Bagaimana kita mau menginvestigasi diri sendiri. Hasilnya ya, kita pasti sudah tahu," kata Pelatih Perseftim, Abdul Syukur, yang dihubungi, Jumat (18/8/2017).
Pelatih Persesba, Alfred Come juga mengatakan hal yang sama.
"Kalau PSSI NTT mau terbuka untuk menerima tim dari PSSI Pusat yang hendak mengevaluasi kinerja para wasit, kejadian memalukan ini tidak perlu terjadi. Paling tidak, orang PSSI Pusat pasti tahu, apa pertandingan ini layak dimainkan atau tidak. Penonton yang membludak hingga tepi lapangan, itu saja sudah tidak memenuhi syarat untuk menggelar Liga 3," kata Alfred.
Asisten Pelatih Persab, Dwi Pranyuda, mengaku kecewa dengan kinerja panitia dan Asprov PSSI NTT.
"Dari awal kami sudah melihat kejanggalan itu. Perse Ende dibolehkan latihan ringan di Marilonga, sementara tim yang lain tidak boleh. Kinerja wasit, penonton dan aparatur pertandingan lainnya, sama sekali membuat tim peserta tidak nyaman. Lihat saja jadwal pertandingan. Harusnya jadwal itu sudah dibahas saat pertemuan teknis. Yang terjadi di Ende, sudah pembukaan baru jadwal mereka berikan. Akibatnya seperti sekarang ini," kata Dwi.
Mantan pemain Persab Belu, Charlos Bonito, secara terpisah mengaku lucu apa yang tengah dipertontonkan oleh PSSI.
"Di saat PSSI NTT sedang disoroti, mereka bahkan membentuk tim untuk melakukan investigasi. Apa nanti mereka mau menyalahkan penonton? Atau siapa yang akan dicari kambing hitam," kata Charlos.
Pegiat bola lainnya, Melkisedek Lado Madi, mengatakan, tidak ada gunanya PSSI NTT melakukan investigasi, kalau timnya itu juga. "Ini kerja yang buang waktu dan buang biaya. Yang jelas, hasilnya sudah diketahui. Mari kita lihat sandiwara ini," kata Lado Madi.
Piter Fomeni mengatakan, kejadian seperti ini terus berulang. Harusnya, tegas Piter, sejak awal kejadian seperti ini sudah bisa diprediksi sehingga disiapkan cara antisipasinya.
"Kita sudah berkibar di level nasional. Kenapa kita harus mundur lagi. Ende sudah punya lapangan bagus. Harus satu dua tahun lagi mereka punya pemain bagus di level nasional. Saatnya sekarang kita fokus pada pembinaan pemain," kata Piter. (eko)