Tari Caci, Bukan Sekedar Darah dan Luka, Inilah Fakta Lainnya yang Perlu Anda Ketahui

Hal yang pasti Anda ingat dari Manggarai adalah Pulau Komodo dan Kampung Adat Waerebo.

Penulis: Djuwariah Wonga | Editor: Djuwariah Wonga
www.allindonesiatourism.com

POS-KUPANG.COM- Apakah Anda pernah mengunjungi Manggarai?

Manggarai adalah sebuah Kabupaten di Pulau Flores NTT.

Hal yang pasti Anda ingat dari Manggarai adalah Pulau Komodo dan Kampung Adat Waerebo.

Selain terkenal dengan Pulau Komodo, Manggarai juga terkenal dengan kesenian dan budayanya.

Salah satunya adalah tari Caci.

Di mata banyak orang Tari Caci sarat akan kekerasan, darah, dan rasa sakit.

Namun siapa sangka di balik itu, ada fakta mengejutkan tentang tarian ini.

Yuk simak, fakta Tari Caci di bawah ini!

1. Sejarah Tari Caci terbilang unik loh. Konon, pada zaman dahulu laki-laki Manggarai gemar berkelahi untuk menunjukkan kejantanan mereka. Kebiasaan tersebut kemudian dikemas menjadi produk kesenian. Jika Anda pernah berkunjung ke Manggarai, tentu Anda pernah menonton langsung aksi para penari.

Tarian Caci
Tarian Caci ()

2. Sebagaimana sejarahnya yang dekat dengan kekerasan, para penari akan membawa perlengkapan untuk beraksi. Tidak tanggung-tanggung perlengkapan yang dibawa adalah cambuk dan perisai sebagai senjata.

Senjata yang digunakan dalam Tari Caci
Senjata yang digunakan dalam Tari Caci ()

3. Cambuk yang digunakan dalam Tari Caci terbuat dari kulit kerbau dan sapi yang sudah dikeringkan. Aduh, bisa kamu bayangkan sakitnya seperti apa.

4. Penari Caci tidak sedikit yang harus menerima luka di tubuhnya. Hal tersebut akibat dari ketidak piawaian menangkis serangan penari lain.

5. Para pemain atau penari Tari Caci dinyatakan kalah apabila terkena cambuk di matanya.

6. Tari Caci diiringi musik dari alat musik tradisional seperti gendang dan gong, serta nyanyian nenggo atau dare dari para pendukung.

Busana khusus bagi penari
Busana khusus bagi penari ()

7. Sebelum penari mulai beraksi, terlebih dahulu akan disuguhkan Tari Tandak atau Tari Danding Manggarai.

8. Maskipun Tari Caci marak aksi kekerasan hingga darah, maknanya justru sarat akan pesan damai. Hal ini terlihat dari aksi para penari yang saling bersalaman dan berpelukan seusai menari.

Luka akibat Tari Caci
Luka akibat Tari Caci ()

9. Setiap laki-laki yang akan beraksi telah mendapat peran masing-masing. Laki-laki yang berperan sebagai pemukul (paki). Ia berusaha memecut lawan. Sedangkan laki-laki yang berperan sebagai penangkis (ta’ang), sekuat tenaga menangkis serangan lawan menggunakan perisai yang disebut nggiling dan busur dari bambu berjalin rotan yang disebut agang atau tereng.

10. Tidak hanya memecut atau bertahan, para pria penari juga harus menari loh. Ada gerakan tarian yang harus diperhatikan, bukan sekedar bertahan atau menyerang.

Yuk simak video Tari Caci di bawah ini:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved