Andre: Kalau Ada Masalah Kami Langsung Selesaikan di Sumbernya

Walaupun secara kinerja sedikit lebih lambat dari sebelumnya, namun kualitas pelaksanaan pengadaan barang dan jasa sedikit lebih baik.

Penulis: Kanis Jehola | Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto Andre: Kalau Ada Masalah Kami Langsung Selesaikan di Sumbernya
PK/KAS
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi NTT, Ir. Andre W Koreh, MT

POS KUPANG.COM, KUPANG -  Progres fisik proyek tahun ini, Andre menjelaskan, kalau dibandingkan periode yang sama tahun 2016, progres tahun ini masih lebih dibawah. Ini disebabkan ada perubahan struktur di pemerintahan provinsi terutama terkait berdirinya Biro Pengadaan Barang dan Jasa sehingga sedikit banyak mempengaruhi kinerja pengadaan barang dan jasa.

Kondisi terakhir hingga 18 Juli 2017 sebanyak 110 paket pekerjaan strategis (paket yang dilelangkan dengan pihak ketiga) ditambah dengan non strategis yang nilainya di bawah Rp 200 juta (melalui mekanisme pengadaan langsung/pemilihan langsung) semuanya sudah selesai. Progres fisik dan keuangan berada hampir 27-28 persen, sedikit turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu mencapai 30-40 persen.

Walaupun secara kinerja sedikit lebih lambat dari sebelumnya, namun kualitas pelaksanaan pengadaan barang dan jasa sedikit lebih baik. Semuanya itu bermuara kepada menghasilkan produk kerja, produk kinerja dari para penyedia jasa. Waktu yang cukup, dengan pengendalian yang cukup, baik pengendalian yang dilakukan oleh para konsultan pengawas, maupun pengendalian yang dilakukan oleh para koordinator pengawas, termasuk pejabat pembuat komitmen tahun ini cukup baik.

Andre optimis semua paket proyek bisa selesai tepat waktu. Sudah menjadi tekadnya semua persoalan tidak ada yang tidak bisa diselesaikan. "Jadi kalau terlambat mulai berarti kerjanya harus lebih banyak. Kalau star terlambat karena perubahan organisasi maka kinerjanya kami tingkatkan. Kalau kemarin kami cukup satu shif saja dengan delapan jam kami bisa minta kontraktornya minimal dua shif. Bagi kami waktu itu sangat berharga. Kami juga melakukan pembinaan kepada para penyedia jasa untuk mengefisiensikan waktu," kata Andre.

Saat ini penyedia jasa dalam posisi full capasity. Artinya mereka siap bekerja. Uang muka sudah diberikan dan sekarang mereka sedang mengerjakan pekerjaan di lapangan. "Tinggal kami melakukan monitoring dan evaluasi saja. Hari ini saya mengecek semuanya running well. Tidak ada persoalan," katanya.

Persoalan klasik yang dihadapi selama ini adalah masalah lahan. Pada saat melakukan survei lahan tidak ada masalah. Tapi pada saat pelaksanaan, lahan dipermasalahkan. Menyikapi persoaln yang dihadapi, jelas Andre, pihaknya menyelesaikan persoalan langsung ke sumber masalahnya. Mereka langsung melakukan pendekatan dengan masyarakat kalau ada komplain.

"Kalau ada masyarakat yang melarang pekerjaan, menahan pekerjaan, kami tahu masyarakat bukan menolak pekerjaan itu. Jadi ada faktor-faktor lain di balik itu. Misalnya pembebasan lahan yang belum klir, atau mungkin ada persoalan individu antara penyedia jasa, atau ada kesalahan pendekatan terhadap masyarakat setempat," katanya.

Selain itu melibatkan pemerintah kabupaten, pemerintah kecamatan, pemerintah desa dan kelurahan dengan melaporkan proyek itu kepada mereka sehingga mereka tahu. Juga melapor dan bersurat kepada bupati bahwa di wilayahnya ada pekerjaan. "Jadi itulah manajemen pengendalian yang kami terapkan saat ini. Dan dengan adanya IT ini kami sangat terbantu untuk mengetahui itu," kata Andre. (kas)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved