Polisi Temukan Tanda Kekerasan Benda Tumpul pada Korban Penganiayaan di Depok Cirebon
polisi menemukan luka di sejumlah bagian tubuh korban akibat penganiayaan dan kekerasan menggunakan benda tumpul.
POS-KUPANG.COM, CIREBON--Kepolisian Resor Cirebon Kota bersama Tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu membongkar makam dan melakukan otopsi jenazah Riyan Hardiyansyah (21), korban penganiayaan berujung kematian yang dilakukan sejumlah awak PO Bus Bhineka dan diduga oknum TNI.
Setelah beberapa jam, polisi menemukan luka di sejumlah bagian tubuh korban akibat penganiayaan dan kekerasan menggunakan benda tumpul.
Kapolres Cirebon Kota AKBP Adi Vivid Agustiadi Bachtiar menyampaikan, tim gabungan tersebut menemukan sejumlah bekas tindakan kekerasan hingga mengakibatkan sejumlah bagian tubuh korban mengalami luka-luka.
"Hasil otopsi ditemukan adanya kekerasan terhadap jenazah," ujar Vivid, Jumat petang, (21/7/2017).
Namun, kata Vivid, tim belum dapat menyampaikan rinci hasil otopsi karena masih ada tahapan-tahapan untuk dapat membuat kesimpulan penyebab kematian korban.
Dia menunggu hasil visum et repertum dari petugas yang rencananya keluar dua pekan mendatang.
"Karena untuk kesimpulan kematian seseorang, tidak hanya otopsi luar, tapi ada uji-uji yang dilakukan pada organ tubuh, seperti jantung, paru-paru, sampai nanti didapat kesimpulan," kata Vivid.
Otopsi langsung dilakukan di sekitar area pemakaman Desa Kasugengan Kidul, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon.
Terkait pengembangan kasus itu, petugas kepolisian masih melakukan pengejaran terhadap sejumlah tersangka yang melarikan diri ke luar daerah. Polisi membentuk tim untuk memaksimalkan pencarian.
Adapun tiga tersangka yang melarikan diri antara lain D, J, dan W yang merupakan sopir dan kondektur.(*)