Secara Nasional 40 Persen Desa di NTT Belum Miliki Listrik
Sementara iniberjalan dan uang itu didapatkan dari program subsidi tetap sasaran karena PLN sudah tidak lagi mendapatkan subsidi dari pemerintah.
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Agustinus Sape
Laporan Wartawan Pos Kupang, Yeni Rachmawati
POS KUPANG.COM, KUPANG - Di Indonesia masih ada 2.500 desa yang belum berlistrik, 1.194 atau 40 persen ada di NTT.
Data ini menjadi tugas besar yang harus dilakukan PLN, sehingga tahun depan semua desa di NTT harus berlistrik. Dengan total jaringan yang dibangun 10.000 kilometer.
General Manager PLN Wilayah NTT, Richard Safkaur, ketika menggelar Konferensi Pers, di Restoran Nelayan, Rabu (21/6/2017) mengatakan tahun ini sampai tahun 2018 PLN wilayah NTT harus melistriki kurang lebih 1200 desa.
Membangun listrik untuk menjangkau masyarakat yang ada di pelosok itu butuh investasi, sehingga PLN juga membutuhkan investasi untuk membangun infrastruktur jaringan yang ada.
"Masalah rasio elektrifikasi ini menjadi isu nasional. Masa Indonesia sudah 72 tahun merdeka rasio elektrofikasinya masih seperti ini terus. Ini bukan tugas PLN tapi tugas negara."
"PLN mendapat penugasan dari negara. Ini menjadi tantangan kita bersama. Kalau mengajukan normal saja untuk melistriki untuk dua tahun ini mungkin direksi belum menyetujui karena anggarannya cukup besar hampir Rp 3 triliun."
"Tetapi ketika kapal Vessel itu datang beserta Presiden, Dirut, Menteri, ada wartawan yang bertanya kalau kapal sudah beroperasi bagaimana dengan desa-desa?. Presiden bilang akan dilayani semuanya. Lalu Dirut spontan menyampaikan tahun 2018 bisa selesai," tuturnya.
Ia mengucapkan terima kasih kepada wartawan yang telah memudahkan program PLN ini. Dari situlah dengan mudahnya dalam waktu satu bulan PLN NTT disetujui dana Rp 1 triliun untuk mengerjakan Listrik Desa (LisDes) ini.
Sementara ini sedang berjalan dan uang itu didapatkan dari program subsidi tetap sasaran karena PLN sudah tidak lagi mendapatkan subsidi dari pemerintah.
"Kami mohon dukungan dari teman-teman media untuk lisdes. Timor dulu tidak bisa dilayani listrik karena drop tegangan, tapi dengan ada transmisi maka tinggal menambah jaringan saja. 156 desa dilistriki untuk daratan Timor. Begitu juga Flores dan Sumba," ujarnya.
Ia didampingi Manager Niaga PLN Wilayah NT, Andhoko Soeyono dan Manager PLN Area Kupang, Elpis Sinambela.
Saat ini, kata Richard, PLN wilayah NTT sudah mempersiapkan lelang. Pada tanggal 5 Juli 2017 akan dilakukan tanda tangan kontrak secara massal hampir 70 kontrak khusus LisDes dengan nilai kontrak jasa hampir Rp 400 miliar.
Kontraktor dari Sulawesi, Jawa, Palembang akan ikut dalam penandatanganan massal ini.
"Saya minta bekerja November harus selesai. Tidak boleh meluncur sampai tahun depan karena tahun depan akan ada program baru, sehingga tahun ini diusahakan selesai. Mohon dukungan teman-teman media untuk komunikasikan ini.Karena permintaan listrik masuk ke desa-desa banyak sekali," pintanya.
Konferensi pers yang dikemas dengan acara buka puasa bersama ini dihadiri oleh para manager PLN dan Staf serta awak media cetak, online dan elektronik. (*)