Nagekeo dan Belu Juara Sayembara Ayo Bangun NTT
Kontingen Nagekeo dan Belu juara I Sayembara Ayo Bangun NTT yang grand finalnya berlangsung di Ende.
POS KUPANG.COM, ENDE --Sebanyak 500 peserta dari berbagai pelosok NTT hadir dengan menggunakan pakaian adat khas masing-masing etnis, memadati auditorium Universitas Flores. Kain tenun ikat dengan beragam keunikan dan motif daerah NTT memberikan warna tersendiri bagi pelaksanaan SABN di Ende.
Dalam press release yang dikirim Paschal Nahak dan Igo Making dan diterima Pos Kupang,Com, Senin (5/6/2017), lomba debat mengusung sebelas tema dengan posisi pro dan kontra yakni Birokrat penentu utama kehidupan sosial ekonomi di NTT.
Berikut korupsi di NTT dapat dicegah atau diberantas hanya dengan penegakan hukum semata, Kemiskinan di NTT akibat budaya konsumtif masyarakat, Kelautan Perikanan Provinsi NTT sebagai penggerak utama dan masa depan ekonomi NTT, Pariwisata Provinsi NTT sebagai motor penggerak ekonomi masyarakat, Masih pentingkah politik identitas digunakan di NTT.
Selain itu, wirausaha Provinsi NTT penggerak utama ekonomi NTT, Masyarakat diaspora NTT yang ada di Indonesia atau mancanegara berperan penting membangun NTT, Maraknya perdagangan manusia di NTT akibat alam NTT yang keras, Tambang sebagai penggerak utama ekonomi Provinsi NTT dan Pertanian Provinsi NTT sebagai penggerak utama ekonomi di NTT.
Tim debat dari Kabupaten Belu yang diwakili Team Pacem Imaculata (Siswa SMA Imaculata Atambua) yang tampil di posisi pro dengan tema Tambang Sebagai Penggerak Utama Ekonomi Provinsi NTT keluar sebagai juara 1 dalam final debat ini.
Juara 2 diraih tim dari Kabupaten Manggarai yang berada di posisi kontra dengan tema Pertanian Provinsi NTT sebagai penggerak utama ekonomi di NTT dan juara 3 diraih Sumba Timur yang tampil di posisi pro dengan tema Korupsi di NTT dapat dicegah atau diberantas hanya dengan penegakan hukum semata.
Tim dari Kabupaten Ngada yang diwakili siswa Regina Pacis Bajawa berada pada posisi kontra dengan tema Maraknya perdagangan manusia di NTT akibat alam NTT yang keras berhasil menyabet penghargan kategori peserta terfavorit.
Sedangkan peserta dari TTS yang diwakili oleh tiga orang anggota DPRD TTS yang tampil di posisi kontra dengan tema Birokrat penentu utama kehidupan sosial ekonomi di NTT berhasil menyabet penghargaan tim terunik.
Tampil sebagai juri dalam final debat ini, Ketua Yayasan Tunas Muda Indonesia, Melki Laka Lena, Dewan Redaksi Harian Umum Victory News, Chris Mboeik dan dosen Hukum Uniflor Ende, Ana Maria Gadi Djou.
Di final paduan suara, dengan juri Pater Eman Weroh, SVD, Sr. Stanisia Cij, dan Yos Boleng dan Kabupaten Nagekeo yang keluar sebagai jawara mencetak skor 8,80, juara II diraih Kabupaten Rote yang memperoleh skor 8,75. Sedangkan juara III diraih tim Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD).
Tim paduan suara dari Kabupaten Ende menyabet penghargaan sebagai peserta tervaforit sedangkan tim paduan suara dari TTU menyabet penghargaan di kategori penampilan tereksentrik dan paduan suara dari Sumba Barat menyabet penghargaan di kategori kostum terbaik.
Setelah lomba paduan suara peserta mengadakan renungan Hari Pancasila yang dipimpin oleh pendeta, pastor dan perwakilan dari umat Hindu. Peserta juga menyanyikan Pancasila Rumah Kita milik mendiang Franky Sahilatua dan lagu Indonesia Pusaka.(*)