Rasakan 6 Suasana Ramadan di Mesir yang Tidak Ada di Indonesia, Nomor 5 Bakal Ludes
Karena hal tersebut, umat muslim di belahan dunia lain, tentu ingin merasakan bagaimana melewatkan bulan Ramadan di negara tetangga.
POS KUPANG. COM - Bulan suci Ramadan menjadi bulan yang dinanti umat muslim di seluruh penjuru dunia.
Karena hal tersebut, umat muslim di belahan dunia lain, tentu ingin merasakan bagaimana melewatkan bulan Ramadan di negara tetangga.
Tak hanya itu, umat muslim juga ingin mengetahui keunikan bulan Ramadan di negara lain, termasuk di negara Mesir, misalnya.
Siapa yang tak kenal dengan negara yang memiliki piramida dan spink tersebut tentu membuat kita semakin penasaran.
Bagaimana sih Ramadan di negara tersebut?
Ternyata banyak sekali keunikan Ramadan di negara Mesir yang tidak ada di Indonesia.
TribunWow.com menghubungi seorang narasumber bernama Fita Nafisa alumnus Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang pernah medapatkan Beasiswa Sandwich tahun 2012 dan merasakan Ramadan di negara Mesir.

Saat mendapatkan beasiswa tersebut, Fita Nafisa menjalankan puasa Ramadan di negara mayoritas berpenduduk muslim.
Saat ditanya soal Ramdan di negara tersebut Fita mengaku ada beberapa perbedaan dan keunikan suasana Ramadan di negara Mesir.
"Banyak sih, di sana banyak hal yang suasananya jauh berbeda dengan di Indonesia," ujar Fita saat dihubungi lewat saluran telepon.
Inilah 4 keunikan Ramadhan di negara Mesir:
1. Beberapa sekolah diliburkan
Fita mengaku, Bulan Suci Ramadan pada tahun 2011 terasa sangat ramai di negara tersebut
Sebab, anak-anak sekolah dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi diliburkan.
Tak hanya di Mesir, hal tersebut mungkin juga berlaku di negara-negara Timur Tengah.
Lantaran sekolah libur sebulan, sehingga waktu bulan Ramadan anak-anak kecil lebih bisa memiliki banyak waktu luang untuk berbondong-bondong ke Masjid.
Tak hanya itu, suasana perkampungan, jalan raya dan tempat umum di Mesir terasa lebih semarak.
2. Memaksimalkan ibadah
Jika di Indonesia kita temui umat muslim membaca Alquran biasanya di masjid, namun umat muslim di Mesir selalu membaca Alquran di mana pun berada.
Misalnya mereka membaca Alquran saat menaiki kereta, bus, mobil, di tempat kerja hingga tempat umum lainnya.
Fenomena seperti itu sungguh biasa di Mesir.
Selain itu, ketika melaksankan salat Tarawih, Imam akan memimpin salat dengan bacaan 1 hingga 3 juz.
Dilansir dari Tribunnews.com, dalam salat Tarawih pun masyarakat dibebaskan untuk memilih masjid sesuai dengan pilihannya, karena ada dua pilihan yaitu salat Tarawih 20 rakaat atau 8 rakaat dan durasi waktunya pun berbeda-beda ada yang 1 jam, 2 jam, bahkan 3 jam.
Salat Tarawih dapat menghabiskan ½ juz, 1 juz, 2 juz , bahkan ada juga yang sampai 3 juz Alquran dalam 1 malam seperti di masjid al-Asyraf, Muqattam yang merupakan salat Tarawih terlama di Kairo yaitu selesai pukul 00.30.
3. Hidangan tradisi waktu berbuka
Jika di Indonesia memiliki tradisi hidangan pembuka biasanya berupa kolak, Mesir juga memiliki hidangan khas.
Waktu azan berkumandang, maka hidang pembuka yang biasanya dimakan adalah kurma dan Subya.
Apa sih Subya? Subya itu sebuah minuman khas Mesir yang terdiri dari campuran susu dengan air kelapa.
Selain itu ada sebuah hidangan khas yaitu, Kunafa, Qatayef, Tamr Hind, Qamae El Diin.
Kunafa merupakan sebuah makanan yang terbuat dari tepung, kacang, madu dan kelapa.
Sementara Qatayef adalah sebuah kue kacang dan dicampur madu.
Adapula Tamr Hind sejenis minuman jus asem dan Qamae El Diin terbuat dari jus aprikot, kacang dan kelapa.
4. Lampu Fanous
Setiap negara memiliki sebuah tradisi untuk merayakan bulan Ramadan.

Jika di Indonesia memiliki simbol obor ketika malam takbir, maka di Mesir memiliki simbol lampu Fanous.
Lampu Fanous di Mesir biasanya sudah dipasang di pinggir-pinggir jalan sebelum bulan Ramadan.
Lampu tersebut menambah semarak dan keindahan di bulan tersebut.
5. Makanan gratis di pinggir jalan
Menurut Fita, umat muslim di Mesir dan di Indonesia memiliki prinsip yang sama, yaitu ingin berlomba-lomba dalam kebaikan.
Namun menurutnya ada suatu hal unik yang dilakukan di Mesir.
Jika di Indonesia banyak penjual dipinggir jalan ketika Ramadan, namun di Mesir sungguh berbeda.
Hampir setiap sudut jalan, ada sebuah tenda yang penuh aneka makanan yang didibagi-bagikan secara gratis.
Tenda yang didirikan tersebut dinamakan "Ma'idaturrahman", yang secara bahasa berarti hidangan dari Yang Maha Penyayang.
Tradisi tersebut dilakukan sebagai simbol manusia yang ingin selalu berbagi, berbuat baik dan menyayangi sesama.
Lantaran gratis, setiap orang yang ingin menyantapnya diperbolehkan.
Hidangannya pun juga sangat banyak dan bervariasi.
Dari hidangan pembuka hingga hidangan penutup, dari makanan ringan hingga makanan berat.
Tenda-tenda tersebut diletakkan di posisi-posisi yang strategis untuk masyarakat yang berlalu lalang atau sedang di perjalanan seperti di kawasan Hay Tasi’, Swesery B, dan Saqar Qurays.
6. Bagi-bagi Sembako
Selama bulan Ramadan, banyak sekali bantuan-bantuan (musa’adah) yang diterima oleh masyarakat Mesir.
Tak hanya itu, para mahasiswa dan pelajar menerima bantuan tersebut, baik berupa uang atau sembako. (TribunWow.com/Woro Seto)