Ibrahim Medah Ingin Pinang Istri Gubernur NTT, Lucia Adinda Lebu Raya, Apaan?

Hal ini sangat menarik karena PDIP merupakan salah satu partai dengan pendukung terbesar di NTT.

Penulis: Agustinus Sape | Editor: Agustinus Sape
pos kupang/kolase
Ibrahim Agustinus Medah dan Lucia Adinda Lebu Raya 

POS KUPANG.COM, KUPANG - Ketua DPD I Partai Golkar NTT, Drs. Ibrahim Agustinus Medah, yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, sejak tahun lalu sudah disepakati partaiNYA menjadi bakal calon gubernur Nusa Tenggara Timur periode 2018 -2023.

Kini kader-kader partai berlambang pohon beringin itu mensosialisasikan rencana itu kepada masyarakat di seluruh NTT.

Medah sendiri pun terus mensosialisasikan diri, terutama lewat program penanaman ubi ungu yang disponsorinya.

Namun, hingga saat ini, Medah belum mendapatkan pendamping yang pas sebagai bakal calon wakilnya.

Beberapa nama sudah disebut-sebut, terutama dari kader-kader muda partai Golkar.

Namun, apakah mungkin dia menggandeng sesama kader partai?

Melihat kondisi politik di NTT saat ini sebuah partai yang mengusung kadernya suka atau tidak suka harus menggandeng kader dari partai lain, untuk memperkuat elektabilitasnya.

Salah satu kemungkinan adalah berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Hal ini sangat menarik karena PDIP merupakan salah satu partai dengan pendukung terbesar di NTT.

Gubernur NTT saat ini adalah Ketua DPD PDIP NTT dan meraih kursi gubernur NTT lewat partainya dan partai-partai koalisi.

Namun, kemungkinan Frans Lebu Raya maju lagi sebagai calon gubernur NTT pada periode berikutnya tidak ada lagi.

Karena regulasi menentukan bahwa seorang gubernur hanya boleh menjabat selama dua periode.

Justru yang menarik sekarang adalah istri Frans Lebu Raya, Ny. Lucia Adinda Lebu Raya.

Sejak tahun lalu Ibu Lucia mulai ancang-ancang untuk menjadi bacagub NTT periode 2018-2023, menggantikan suaminya saat ini.

Tapi, nampaknya ada perbedaan pendapat di kalangan PDIP sendiri.

Ada yang menilai kalau Ny. Lucia menjadi bakal calon gubernur NTT akan menimbulkan kesan seolah-olah Frans Lebu Raya ingin membangun dinasti di NTT, padahal masih ada kader lain siap dicalonkan.

Nah, kita belum tahu kalau Ny. Lucia rela menjadi bakal calon wakil gubernur bergandengan dengan kader dari partai lain sebagai bakal calon gubernur, apakah masih ada penolakan?

Tawaran dari Ibrahim Agustinus Medah tampaknya cukup menarik.

Seperti dilansir Harian Pagi Pos Kupang edisi Kamis (20/4/2017), Medah ternyata ingin meminang atau menggandeng Lusia Adinda Lebu Raya sebagai calon wakil gubernur NTT

Itu kalau PDIP tidak mengajukan calon gubernur dalam pilgub nanti.

Ibrahim Medah melihat PDIP berpeluang untuk berkoalisi dengan partai yang dipimpinnya, Partai Golkar.

Tinggal sekarang pihaknya melihat hasil survei yang dilakukan partai ini, apakah akan mengajukan calon gubernur ataukah wakil gubernur.

"Jika PDIP tidak mengajukan calon gubernur, maka saya akan menggandeng figur PDIP seperti Lusia Adinda Lebu Raya, atau kader lain tergantung hasil survei PDIP," ujar Medah.

Medah menjelaskan, saat ini Golkar memiliki delapan figur yang sedang melakukan sosialisasi diri kepada masyarakat.

Agenda berikutnya, demikian Medah, pada Mei 2017 akan dilakukan survei untuk memastikan figur mana yang memiliki elektabilitas tinggi, maka itulah yang diajukan untuk menjadi calon gubernur.

Sesuai mekanisme partai yang diterapkan selama ini, jelas Medah, yang menjabat Ketua DPD baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota otomatis dicalonkan jika berkeinginan untuk maju.

"Saya sebagai Ketua DPD Golkar NTT siap maju jadi cagub dari Golkar. Kita lihat survei pada Mei nanti dari delapan figur itu, figur mana yang elektabilitasnya lebih tinggi, tentu itu yang kita dorong.

Kami buka ruang bagi figur internal Golkar yang sudah ada, termasuk figur luar Partai Golkar untuk disurvei.

Hasilnya akan dibicarakan lagi untuk menggandeng kader dari partai lain.

Kami harus koalisi karena belum memenuhi syarat kursi di DPRD NTT," kata Medah.

Wakil Sekertaris Jendral (Wasekjen) DPP Golkar, Emanuel Melkiades Lakalena, dihubungi Pos Kupang ke Jakarta, Selasa (4/4/2017), mengatakan, DPP Partai Golkar belum mengumumkan bakal calon tunggal Ketua DPD I Golkar NTT, Drs. Ibrahim Agustinus Medah, untuk maju dalam pilgub NTT tahun 2018.

Saat ini, jelas Melki, ada delapan kader yang diberikan kesempatan untuk sosialisasi diri sambil menunggu survei. Jika dalam survei ada figur partai dan non partai yang elektabilitasnya tertinggi, Golkar akan mendukung untuk menjadi balon gubernur.

Delapan yang akan disurvei, yaitu Drs. Ibrahim Agustinus Medah, Abraham Paul Liyanto, Anwar Pua Geno, Gidion Mbilijora, Umbu Sappi Pateduk, Yosef Tote, Josef Nae Soi dan Emanuel Melkiades Lakalena.

Sementara DPD PDIP NTT hingga saat ini belum membuka pendaftaran bakal calon (balon) gubernur dan wakil gubernur NTT.

Padahal, sebelumnya partai ini berencana membuka pendaftaran seusai perayaan Paskah.

Sekretaris DPD PDIP NTT, Nelson Matara, S.IP, M.Hum, yang dikonfirmasi Pos Kupang, Rabu (19/4/2017) mengatakan, sampai saat ini PDIP NTT belum membuka pendaftaran.

"Belum ada pembukaan, sejak penundaan itu," tambahnya.

Nelson yang dihubungi sedang berada di Jakarta bersama anggota DPRD NTT dalam rangka bimbingan teknik (bimtek).

Nelson mengatakan, PDIP sebenarnya telah membuka pendaftaran bakal calon, tetapi karena perayaan Paskah, maka diundurkan setelah Paskah.

Terkait survei, Nelson mengatakan, survei dilakukan bersamaan dengan pendaftaran sehingga saat pembukaan pendaftaran sekaligus mulai proses survei figur bakal calon gubernur dan wakil gubernur.

Mengenai informasi bahwa ada lembaga khusus untuk mensurvei Lusia Adinda Lebu Raya, Nelson menepisnya.

Sebelumnya, dalam rapat kerja daerah beberapa waktu lalu, DPC PDIP se-NTT merekomendasikan empat nama bakal calon gubernur, yaitu Lusia Adinda Lebu Raya, Daniel Tagu Dedo, Kristo Blasin, dan Raymundus Fernandes. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved