Pesan dari Misionaris Swiss, Selamat Memasuki Pekan Suci, Pekan Penuh Kekontrasan?

Seorang misionaris di Swiss mengirim 16 jenis kekontrasan manusia zaman ini yang bisa menjadi materi permenungan selama Pekan Suci umat kristiani.

Penulis: Agustinus Sape | Editor: Agustinus Sape
zoom-inlihat foto Pesan dari Misionaris Swiss, Selamat Memasuki Pekan Suci, Pekan Penuh Kekontrasan?
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi: Manusia kontradiksi

POS KUPANG. COM - Terhitung mulai Minggu (9/4/2017), umat Katolik sejagat memasuki Pekan Suci (Semana Santa), yakni peringatan sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus.

Pekan Suci dimulai dengan perayaan Minggu Palma (9/4), Kamis Putih (13/4), Jumat Agung (14/4), Sabtu Alleluia (15/4) dan Perayaan Paskah (16/4).

Umat kristiani percaya Yesus adalah  Tuhan (anak/putra) dan penebus umat manusia.

Sebagai Tuhan (Putra), dia tidak berdosa.

Namun, dia rela turun ke dunia, mengambil rupa manusia dan mengalami hidup sebagai manusia.

Dengan itu, Dia bisa mengangkat manusia dari lumpur dosa dan menghantarnya ke jalan yang benar, kepada keselamatan.

Dia rela menderita sengsara, disalibkan dan wafat demi keselamatan manusia.

Namun pada hari ketiga Ia bangkit kembali dari kematian, membuktikan bahwa ia mampu mengalahkan maut.

Dengan itu, ia menunjukkan kepada manusia bahwa dengan mengikuti dia, manusia selamat dan memperoleh kehidupan kekal.

Dia adala jalan, kebenaran dan hidup.

Meskipun secara fisik manusia akan mati, namun jiwanya akan tetap hidup dan kembali kepada Allah, dari mana ia berasal.

Hal ini bisa dicapai manusia berkat jasa Yesus Kristus.

Pekan suci yang sedang dijalani umat Katolik saat ini adalah momen untuk merenungkan karya penyelamatan Allah dalam diri Yesus.

Pekan suci harus menjadi saat tobat, manusia harus mau meninggalkan segala dosa dan hidup menurut perintah dan petunjuk Tuhan.

Namun, apa yang terjadi saat ini, manusia justru semakin berlumuran dosa, dan jauh meninggalkan perintah-perintah Tuhan yang membuatnya semakin jauh dari keselamatan yang disediakan Allah.

Seorang misionaris  Flores yang saat ini bertugas di Swiss, Albert Ndok, SVD mengirim pesan menarik melalui WhatsApp, Minggu (9/4/2017).

Dia menyebut Pekan Suci ini sebagai Pekan Penuh Kontras.

"Semoga kekontrasan peristiwa yang terjadi pada Yesus dan zamannya menjadi tonggak penting untuk merenungkan KEKONTRASAN di zaman ini," tulisnya.

Pesannya itu dilanjutkan dengan menulis 16 jenis kekontrasan manusia di zaman.

1. Banyak rumah semakin besar, tapi keluarganya semakin kecil.

2. Gelar semakin tinggi, akal sehat semakin rendah

3. Pengobatan semakin canggih, kesehatan semakin buruk.

4. Travelling keliling dunia, tapi tidak kenal dengan tetangga sendiri.

5. Penghasilan semakin meningkat, ketenteraman jiwa semakin berkurang.

6. Kualitas Ilmu semakin tinggi, kualitas emosi semakin rendah.

7. Jumlah Manusia semakin banyak, rasa kemanusiaan semakin menipis.

8. Pengetahuan semakin bagus, kearifan semakin berkurang.

9. Semakin banyak teman di dunia maya, tapi tidak punya sahabat yang sejati.

10. Minuman semakin banyak jenisnya, air bersih semakin berkurang jumlahnya.

11. Pakai jam tangan mahal, tapi tak pernah tepat waktu.

12. Ilmu semakin tersebar, adab dan akhlak semakin lenyap

13. Belajar semakin mudah, guru semakin tidak dihargai

14. Teknologi Informasi semakin canggih, fitnah dan aib semakin tersebar.

15. Orang yang rendah ilmu banyak bicara, orang yang tinggi ilmu banyak terdiam.

16. Tontonan semakin banyak, tuntunan semakin berkurang.

Apakah Anda juga mengalami kekontrasan tersebut?

Selamat merenung dan selamat memasuki Pekan Suci. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved