Wakil Dekan Perguruan Tinggi Ini Terjerat Kasus Pelecehan Seksual, Seperti Ini Sosoknya

KSD yang terjerat kasus dugaan pelecehan seksual wakil dekan sebuah perguruan tinggi terkemuka.

Editor: Agustinus Sape
Surya/Fatkul Alamy
Penyidik menggelandang IKS, Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga, tersangka pencabulan ke kantor Satreskrim Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, Selasa (4/4/2017). 

POS KUPANG. COM, SURABAYA - Rektor Universitas Airlangga (Unair), Prof M Nasih mengakui bahwa KSD yang terjerat kasus dugaan pelecehan seksual terdahap anak di bawah umur adalah Wakil Dekan (Wadek) III Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unair.

Menurut Nasih, KSD selama ini dikenal aktif dalam berbagai penelitian dan kegiatan kampus.

Sehingga pada 2015 dia diberi amanat menjabat wakil dekan bidang kerja sama.

Kepala Tata Usaha FKG Unair, Sucoko yang baru 1 bulan menjabat di lingkungan fakultas yang berada di kampus A juga mengenal KSD sebagai peneliti.

Karena jabatan fungsional dan penelitiannya, jam mengajar IKS memang tidak sebanyak dosen umum.

“Secara tenaga kependidikan sudah dilaksanakan sebaik-baiknya (tugasnya)."

"Orangnya pendiam juga, terbuka untuk urusan pekerjaan dan mengurus banyak kerjasama."

"Dengan dosen juga biasa saja,” ujarnya ketika ditemui Surya (Tribunnews.com netowork), Selasa (4/4/2017).

Menurutnya, selain mengajar dan melakukan kegiatan kependidikan di kampus A selama jam kerja.

KSD juga kerap keluar kampus A untuk mengurus penelitiannya.

“Orangnya peneliti, banyak ngurus jurnal scopus, kalau menelitinya di kampus C di gedung ITD (Institute Tropical Desease),” jelasnya.

Terkait kasus yang beredar dan kebijakan kampus, Sucoko mengungkapkan belum mendengar keputusan dari pimpinan kampus.

Pihaknya juga mengakui pentingnya praduga tak bersalah pada rekan kerjanya tersebut.

“Kami taunya beliau tidak masuk kerja, posisinya dimana sekarang juga tidak tahu,” tegasnya.

Sementara itu, proses belajar mengajar masih berjalan di FKG Unair, beberapa mahasiswa yang dijumpai Surya (Tribunnews.com network) juga belum mengetahui kasus tersebut.

Apalagi bagi mahasiswa yang belum menerima kuliah dari KSD.

Sejumlah mahasiswa semester 6 mengungkapkan kerap bertemu KSD dalam kegiatan fakultas.

Baik seminar ataupun kegiatan Badan Eksekutif Mahasiswa, KSD kerap hadir mendampingi atau menggantikan Dekan.

“Tahu sih, bapaknya ramah kalau pas ada kegiatan, suka senyum gitu,” ungkap mahasiswa yang enggan disebut namanya.

Meskipun jarang bertemu, menurut pria dengan tinggi sekitar 170 sentimeter tersebut, dosennya tidak mungkin melakukan tindakan pelecehan.

Apalagi kabar yang beredar belum menunjukkan adanya pembelaan dari dosennya.

Sementara Yunira Rosanita (23), mahasiswa Koas FKG mengungkapkan pernah mengikuti kuliah yang diampu KSD.

Banyaknya dosen dan kesibukan KSD menurutnya membuatnya hanya sempat bertemu dalam 1 materi perkuliahan di semester 4.

“Waktu itu mata kuliah Konservasi, bapaknya seperti dosen pada umumnya, cukup sibuk sih."

"Nggak dekat juga sama teman sekelas saya, karena tidak ada yang mahasiswa bimbingan beliau juga,” lanjutnya.

Menurutnya KSD cukup aulit untuk ditemui, apalagi dengan jabatan fungsionalnya.

Hanya saja jika untuk urusan kerjasama dengan mahasiswa asing atau kerjasama dengan pihak luar sering bertemu dengannya. (Surya/Sulvi Sofiana)

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved