Penggembalaan Ternak Secara Tradisional Hambat Program Sapi Wajib Kawin
Sistem penggembalaan ternak yang dikembangkan oleh warga di Kabupaten Sumba Timur hingga saat ini masih bersifat tradisional.
Penulis: John Taena | Editor: Agustinus Sape
Laporawan Pos Kupang, John Taena
POS KUPANG.COM,WAINGAPU - Sistem penggembalaan ternak yang dikembangkan oleh warga di Kabupaten Sumba Timur hingga saat ini masih bersifat tradisional.
Hal ini dikhawatirkan akan menghambat program upaya khusus sapi wajib kawin di daerah itu.
“Sistem penggemabalaan secara tradisional memang akan menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi upaya pepelaksaan program ini. Tapi kita yakin bisa memenuhi target,” jelas Kepala Dinas Peternakan Sumba Timur, Yohanes Radamuri kepada wartawan di Waingapu, Kamis (30/3/2017).
Lewat pengamatan dan pencermatan dari para petugas penyuluh di lapangan, katanya, akan mampu mengatasi setiap hambatan yang ada. Pengamatan dan pencermatan yang baik adalah kunci kesukses program itu.
“Sehingga pada saat pelaksanaan pelayanan kesehatan hewan kita bisa melakukan deteksi sekaligus insiminasi buatan. Jadi kuncinya itu adalah pengamatan dan pencermataan di lapangan nanti,” tandasnya.(*)