Truk Seruduk Kios, Pemilik Kios Tewas Bersimbah Darah, dua Lainnya Luka Berat
Ny. Asnat Toulasik (56), tewas di tempat ketika sebuah dump truck menghantam kios jualannya di Jalan Prof. Dr. Herman Johanes, di Desa Penfui Timur, K
Penulis: Julius Akoit | Editor: Alfred Dama
Laporan Wartawan Pos Kupang, Julius Akoit
POS KUPANG.COM, OELAMASI -- Ny. Asnat Toulasik (56), tewas di tempat ketika sebuah dump truck menghantam kios jualannya di Jalan Prof. Dr. Herman Johanes, di Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Sabtu (25/3/2017), sekitar pukul 16.30 wita.
Selain itu, dua warga lainnya yang berada di sekitar kios, mengalami luka parah. Yaitu Dedy Thonak (25), mengalami luka patah tulang pinggang dan Ny. Maksima Djaa (47), mengalami luka parah di tempurung lututnya.
"Memang benar, Sabtu sore telah terjadi lakalantas maut yang menyebabkan satu korban tewas dan dua korban luka parah," jelas Kasatlantas Polres Kupang, Iptu Muhammad Fachruddin, saat dihubungi Minggu (26/3/2017).
Tentang kronologinya, Iptu Fachruddin menuturkan sesuai penjelasan sopir truk, Yunus Yeskial Taleus (37), mengendarai kendaraannya dalam kecepatan tinggi dari arah bundaran Penfui menuju Tarus, melewati Jalan Prof. Dr. Herman Johanes.
Saat tiba di TKP di belakang Komplek Undana Kupang, dekat Bukit Cinta, sopir melambung sebuah sepeda motor tidak di kenal yang searah dengannya.
"Namun arah laju truk terlalu ke kanan sehingga menabrak pembatas trotoar sebelah kanan. Akibat tabrakan itu, laju kendaraan tidak bisa dikendalikan dan mental ke arah kiri lalu menabrak kios di pinggir jalan. Sehingga jatuh satu korban tewas dan dua korban luka parah," jelas Iptu Fachruddin.
Sopir bus telah diamankan di Mapolres Kupang dan barang bukti satu unit kendaraan truk juga telah disita.
Sejumlah saksi mata yang ditemui di TKP, membenarkan lakalantas maut tersebut.
"Saya sedang tidur di kamar kos. Tiba-tiba dengar tiga kali bunyi ledakan yang besar. Saya pikir bunyi bom. Saya keluar dari kamar, saya lihat kios di pinggir jalan sudah rubuh rata dengan tanah. Orang-orang menangis. Ada truk yang hancur," kisah Nona Vivi, yang indekos dekat TKP.*