Breaking News

Sapi Sering Mati Ketika Maka Laba-Laba

Ketua Kelompok Tani Klaster Penggemukkan Sapi Noetnana, Kelurahan Fatukoa, Daniel mengakuii asuransi usaha ternak merupakan hal yang baru bagi peterna

Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Alfred Dama
POS KUPANG/YENI RAHMAWATI TOHRI
Kepala Bidang Peternakan Dinas Peternakan Kota Kupang, Ny Hembang Murni memberikan materi tentang Uksus SIWAB kepada para peternak sapi di Fatukoa, Senin (13/3/2017). 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Yeni Rachmawati

POS KUPANG.COM, KUPANG -- Ketua Kelompok Tani Klaster Penggemukkan Sapi Noetnana, Kelurahan Fatukoa, Daniel mengakuii asuransi usaha ternak merupakan hal yang baru bagi peternak.

Kelompok melihat dengan adanya kebijakan pemerintah pusat dan Jasindo untuk membantu para peternak dalam asuransi sangat luar biasa.

Ia berharap proyek ini tidak hanya satu tahun, tapi bisa berkelanjutan. Agar bisa memacu semangat para kelompok tani lebih bagus lagi.

"Baru saja disosialisasikan tapi anggota merasa ini sudah luar biasa bagi kita, sehingga jangan ragu-ragu pelihara sapi indukan," tuturnya.

Kelompok Tani Noetnana memiliki sapi 98 ekor yang terdiri dari jantan, betina dan anak sapi yang dikelola oleh 26 orang dalam kelompok," tuturnya usai mengikuti Kegiatan Knowledge Sharing Klaster Binaan BI dan Sosialisasi Asuransi, Senin (13/3/2017)

Selama ini yang dialami peternak sapi yaitu kematian sapi disebabkan oleh karena sapi makan laba-laba, disengat kalajengking dan telinga sapi layu kemudian mati.*

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved