Sapi Sering Mati Ketika Maka Laba-Laba
Ketua Kelompok Tani Klaster Penggemukkan Sapi Noetnana, Kelurahan Fatukoa, Daniel mengakuii asuransi usaha ternak merupakan hal yang baru bagi peterna
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Alfred Dama
Laporan Wartawan Pos Kupang, Yeni Rachmawati
POS KUPANG.COM, KUPANG -- Ketua Kelompok Tani Klaster Penggemukkan Sapi Noetnana, Kelurahan Fatukoa, Daniel mengakuii asuransi usaha ternak merupakan hal yang baru bagi peternak.
Kelompok melihat dengan adanya kebijakan pemerintah pusat dan Jasindo untuk membantu para peternak dalam asuransi sangat luar biasa.
Ia berharap proyek ini tidak hanya satu tahun, tapi bisa berkelanjutan. Agar bisa memacu semangat para kelompok tani lebih bagus lagi.
"Baru saja disosialisasikan tapi anggota merasa ini sudah luar biasa bagi kita, sehingga jangan ragu-ragu pelihara sapi indukan," tuturnya.
Kelompok Tani Noetnana memiliki sapi 98 ekor yang terdiri dari jantan, betina dan anak sapi yang dikelola oleh 26 orang dalam kelompok," tuturnya usai mengikuti Kegiatan Knowledge Sharing Klaster Binaan BI dan Sosialisasi Asuransi, Senin (13/3/2017)
Selama ini yang dialami peternak sapi yaitu kematian sapi disebabkan oleh karena sapi makan laba-laba, disengat kalajengking dan telinga sapi layu kemudian mati.*