Saat Senja Menjemput Malam, Asyknya Menikmati Ikan di Kota Langsa Aceh

Jalan Ahmad Yani tampak padat. Pada akhir pekan, jalan nasional yang menghubungkan Aceh dan Sumatera Utara itu selalu ramai.

Editor: Rosalina Woso
KOMPAS.com/MASRIADI SAMBO
Ikan kerapu sambal cabai hijau, nasi putih, goreng udang tepung di Kafe Keysa, Kota Langsa, Aceh, Jumat (10/3/2017) malam 

POS KUPANG.COM, LANGSA -- Saat senja menjemput malam ketika kami tiba di Kota Langsa, Aceh, Jumat (10/3/2017). Jalan Ahmad Yani tampak padat. Pada akhir pekan, jalan nasional yang menghubungkan Aceh dan Sumatera Utara itu selalu ramai.

"Silakan duduk," kata seorang laki-laki, pelayan di kafe itu.

Suasana di kafe itu bernuansa pink, dengan lampu agak temaram. Sehingga, pendar lampu menimbulkan suasana redup ketika menimpa dinding dicat pink dan abu-abu.

Letak meja dibuat senyaman suasana rumah. Sofa berjejer di sudut kiri. Sedangkan di sisi kanan diletakkan meja panjang untuk mereka yang berkeluarga.

Sedangkan bagian depan hanya meja-meja ukuran kecil, cukup untuk berdua atau berempat.

Bangunan rumah dan toko (Ruko) tiga pintu dan dua lantai itulah Keysa Kafe dan Karaoke berada. Dua pintu Ruko umumnya ditempati oleh kaum tua, sedangkan remaja memilih duduk di satu pintu Ruko.

"Kalau mau karaoke ada di lantai dua," sebut pelayan perempuan sembari meletakkan minuman di meja kami.

Pemilik kafe yang duduk di meja kasir persis di pojok ruangan Keysa. Dia mengaku baru setahun terakhir membuka kafe itu.

"Di sini, aneka ikan yang menjadi menu favorit. Semua ikan dengan ragam masakannya," katanya.

Di sampingnya, sang adik duduk serius menerima pembayaran dari para pengunjung.

Tak menunggu lama, pesanan yang telah ditunggu pun tiba. Ikan bawal sambal cabai hijau yang tersohor di kafe itu pun tersaji di meja.

Sambal cabai rawit yang digoreng bersama ikan sungguh terasa pas di lidah. Gurih dan pedasnya sungguh terasa.

Berbeda dengan warung lainnya, kafe ini membuat sambal cabai hijau dengan cara cabai rawitnya diblender tidak terlalu halus. Sehingga bulir cabai yang pecah masih terlihat jelas.

Jika di warung lainnya, cabai hijau yang digunakan biasanya cabai hijau besar dengan cara dibelah dua lalu digoreng bersama ikan.

"Ikan asam manisnya juga enak, mau dicoba?" kata pelayan lagi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved