Breaking News

Dampak Turunnya Produksi Rokok, Harga Cengkih pun Runtuh

Harga cengkih di bulan Februari masih berada di level Rp 90.000 per (kg) atau di bawah harga ideal petani, yakni Rp 120.000 per kg.

Editor: Agustinus Sape
Lima Manfaat Cengkeh Bagi Kesehatan Tubuh 

Laporan Wartawan Kontan, Elisabeth Advemta

POS KUPANG. COM, JAKARTA - Prediksi penurunan produksi rokok tahun 2017 menjadi 340 miliar batang dari tahun lalu yang mencapai 346 miliar berdampak pada harga cengkih di awal tahun ini. Harga cengkih di bulan Februari masih berada di level Rp 90.000 per kilogram (kg) atau di bawah harga ideal petani, yakni Rp 120.000 per kg. Bahkan, harga ini di bawah harga pokok produksi (HPP) petani yang mencapai Rp 100.000 per kg.

I Ketut Budiman, Sekjen Asosiasi Petani Cengkeh Indonesia (APCI) mengatakan, industri cengkih masih bergantung pada industri rokok, khususnya rokok kretek. Alhasil, ketika terjadi guncangan pada industri ini, maka  hal itu akan berdampak langsung pada harga jual.

Kendati harga saat ini rendah, tapi Ketut menyatakan produksi cengkih nasional di tahun 2017 ini akan tetap stabil seperti tahun lalu di kisaran 110.000 ton. "Dampak cuaca ekstrem tak berpengaruh signifikan bagi komoditas ini. Kalaupun ada penurunan, jumlahnya sangat sedikit," katanya kepada KONTAN, Kamis (16/2/2017).

Wilayah Indonesia Timur seperti Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Maluku Utara masih menjadi ujung tombak dari produksi cengkih nasional tahun ini. Ketut menambahkan, petani cengkih masih berupaya menyiasati pasar alternatif selain industri rokok kretek. Hal ini penting demi stabilitas harga.

Sekedar informasi, industri rokok kretek menyerap 75% produksi cengkih nasional, sedangkan sisanya diserap industri makanan dan farmasi. Sedangkan, pasar ekspor saat ini porsinya sangat minim. Tahun 2016 lalu, ekspor cengkih hanya sekitar 100 ton.

Untuk menghindari kerugian serta menjaga minat petani  tetap menanam cengkih, APCI mendorong pemerintah agar mengeluarkan kebijakan soal harga minimum bagi petani. Pasalnya, komoditas cengkih cukup strategis bagi Indonesia.

Ketua Dewan Rempah Nasional Gamal Nasir menambahkan sejatinya harga cengkih saat ini sudah lebih baik dibanding akhir tahun lalu yang sempat menyentuh Rp 75.000 per kg, terutama ketika muncul rumor harga rokok akan naik Rp 50.000 per bungkus.

Menurut Gamal, salah satu upaya menjaga stabilisasi harga cengkih lokal adalah dengan membuka kembali pasar ekspor yang dinilai masih cukup menjanjikan.*

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved