12.000 Umat Katolik Keuskupan Agung Kupang Ikut Misa Penutupan Tahun Yubelium Kerahiman
Sebanyak 12.000 umat Katolik dari 29 paroki se-Keuskupan Agung Kupang (KAK) memadati Taman Ziarah Yesus Maria Oebelo-Kupang untuk mengikuti perayaan m
Penulis: Julius Akoit | Editor: Alfred Dama
Laporan Wartawan Pos Kupang, Julianus Akoit
POS KUPANG.COM, OELAMASI -- Sebanyak 12.000 umat Katolik dari 29 paroki se-Keuskupan Agung Kupang (KAK) memadati Taman Ziarah Yesus Maria Oebelo-Kupang untuk mengikuti perayaan misa Penutupan Tahun Yubileum Kerahiman 2015 -2016, Minggu (20/11/2016) pagi.
Tenda yang disediakan panitia di depan Kapela Paul Johanes II tidak mampu menampung umat yang membludak. Sebanyak 12 sibori yang disediakan, habis ketika umat maju untuk mengikuti komuni. Jumlah ini tidak termasuk anak-anak.
Selain itu, umat terpaksa berdiri dan berlindung di bawah pohon dan rumpun bambu yang tersebar di punggung bukit Taman Ziarah Yesus Maria Oebelo.

Tampak Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, Pr, dan puluhan imam conselebran dan umat berarak menuju Kapela Santu Johanes Paulus II di Taman Ziarah Yesus Maria Oebelo, Minggu (20/11/2016) pagi untuk memulai misa perayaan Penutupan Tahun Kerahiman Ilahi 2015 - 2016.
Petugas medis dan kemanan dari THS/THM sibuk mengurus umat dan anak remaja yang jatuh pingsan karena kelelahan disengat panas terik matahari.
Tampak umat dari Paroki terjauh turut hadir dalam perayaan misa, yaitu Paroki Oinlasi, Paroki Niki-Niki dan Paroki Buraen.
Usai misa, umat yang datang dari jauh menggelar terpal dan tikar di bawah pohon serta di aula pertemuan untuk menyantap bekal makan siang yang dibawa dari rumah atau dibeli dari warung-warung makan.
Sementara itu, inti sari dari kotbah Uskup Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, Pr, dalam perayaan misa Penutupan Tahun Yubileum Kerahiman 2015 - 2016 di Taman Ziarah Yesus Maria di Oebelo, Minggu pagi, yaitu pokok ajaran injil dan iman Katolik adalah selalu murah hati dan penuh belas kasih. Selalu murah hati dan penuh belas kasih kepada siapa pun dalam kondisi apapun.
"Kristus adalah Raja Kerahiman, selalu murah hati dan penuh belas kasih. Hendaklah kita pun selalu murah hati dan penuh belas kasih," pinta Uskup Agung Kupang.
Memang, lanjut Uskup Agung Kupang, di zaman sekarang sikap murah hati dan penuh belas kasih semakin langka. Tantangan iman ini harus dijawab umat dengan semakin dekat kepada Tuhan.
Hendaknya kita menjadi penyalur berkat dan selalu murah hati dan penuh belas kasih kepada siapapun. Sebagaimana teladan sikap murah hati dan penuh belas kasih yang sudah ditunjukkan oleh Kristus, Allah dan Raja Kerahiman Ilahi..
Ia juga mengingatkan agar perilaku dan hidup umat Katolik harus semakin ilahi dan bukan semakin agamawi. Contoh dan teladan hidup yang murah hati dan penuh cinta kasih lebih bermakna dari pada sibuk berdiskusi soal dogma agamawi.
Sebagaimana diketahui, Paus Fransiskus dengan Bulla (surat ketetapan) yang berjudul "Misericordiae Vultus" atau "Wajah Kerahiman", menetapkan tanggal 8 Desember 2015 sebagai pembukaan tahun Yubileum Kerahiman Ilahi sampai tanggal 20 November 2016. Tema Tahun Kerahiman Ilahi adalah Bermurah Hati Seperti Bapa.*