Melisa A Mooy Disiplin dan Jujur
Indeks Prestasi Komulatis (IPK) dalam studi harus baik, namun tidak menjadi ukuran yang menjadikan orang berhasil dalam menjalankan pekerjaan dan ke
POS KUPANG.COM, KUPANG -- Indeks Prestasi Komulatis (IPK) dalam studi harus baik, namun tidak menjadi ukuran yang menjadikan orang berhasil dalam menjalankan pekerjaan dan kehidupannya.
Sebab, yang lebih penting adalah bagaimana orang profesional dalam bekerja. Demikian Melisa A Mooy, satu dari tujuh wisudawan yang lulus dengan predikat cumlaude dengan nilai IPK 3,79.
Ditemui saat acara wisuda XVI Program Diploma III Akademi Keuangan dan Perbankan (AKUB) Effata Kupang, di Restoran Oriental Kupang, Rabu (21/9/2016).
Perempuan kelahiran Waiwerang, Kabupaten Flores Timur pada 24 Maret 1992 mengaku tidak terlalu memaksakan diri untuk belajar selama tiga tahun menjadi mahasiswi.
"Kuncinya rutin belajar sepulang dari kampus, meski hanya 1-2 jam sehari. Setiap pulang kampus, saya selalu rutin membaca-baca materi yang diberikan dosen. Dan jika besok ada ujian, barulah saya membaca materinya," tutur anak ketiga dari empat bersaudara ini.
Anak dari Yohan Yeremias Mooy, dan Agnes Baki Lanang Ona, ini mengatakan, kunci keberhasilan adalah disiplin dan jujur. "Disiplin belajar, disiplin membagi waktu dan jujur dalam melakukan apa saja," kata perempuan berambut ikal ini.
Alumni SMAN 1 Adonara Timur mengatakan, banyak hal yang diperolehnya selama tiga tahun di kampus AKUB Effata Kupang. Di mana kampus dengan dosen dan teman-temannya memberikan kenangan yang sangat baik. Suasana kebersamaan, kekeluaragan dan pelajaran-pelajaran berharga yang bisa diambilnya dari setiap peristiwa suka dan duka.
"Saya selalu percaya bahwa setiap persoalan akan diselesaikan jika kita berusaha dengan sungguh-sungguh. Ada satu nats dalam alkitab bahwa segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku," kata Melisa.
Kepada almamaternya, alumni SMPN 1 Waiwerang, berpesan agar terus meningkatkan sumber daya manusia dan sarana prasarana sehingga cepat ditingkatkan statusnya menjadi sekolah tinggi.
"Saya percaya dengan upaya yang maksimal dan doa, Akademi ini bisa meningkat menjadi Sekolah Tinggi. Mari kita berjuang bersama sesuai peran kita," ajak perempuan yang suka mendengarkan musik ini.
Alumni SDK St. Aloysio Waiwerang ini juga berpesan agar mahasiswa membentuk kelompok belajar sehingga memudahkan penyelesaian tugas-tugas kampus dan berdiskusi tentang berbagai hal positif.
"IPK memang penting, namun karakter jauh lebih penting. Karenanya tingkatkan kualitas diri, tidak saja secara akademik, tapi juga moral dan perilaku. Ketelitian dan kejujuran karena bidang pekerjaan kita nanti menyangkut keuangan dan perbankan," kata Melisa. (novemy leo)