Ratu Hemas Menikmati Kopi Flores

HARI Kamis (15/9/2016), arena Bentara Budaya Kompas Gramedia, di Jalan Palmerah Selatan Jakarta gempar dengan lagu-lagu khas Flores. Acara Festival Ko

Editor: Alfred Dama
Kompas
Kompas Festival Kopi Flores di Bentara Budaya Jakarta 15-17 September 2016 

Kopi Flores memiliki cita rasa unik yang mampu memberikan kenikmatan prima kepada penikmat kopi.

POS KUPANG.COM -- HARI Kamis (15/9/2016), arena Bentara Budaya Kompas Gramedia, di Jalan Palmerah Selatan Jakarta gempar dengan lagu-lagu khas Flores. Acara Festival Kopi Flores yang diselenggarakan Harian Kompas selama tiga hari, Kamis-Sabtu (15-17/9/2016) dihiburi Band Floresta. Personil band adalah putra-putri Flores.

Semua lagu dipilih dari daerah Flores, yaitu Manggarai, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur dan Lembata. Lagu yang dinyanyikan itu berirama regge, disco, ja'i dan Rokotenda.

Warga Jakarta yang hadir dalam acara festival kopi ikut ambil bagian untuk bergoyang ria bersama peserta festival. Mereka adalah pecinta kopi yang datang mengikuti festival.

Suasana di Bentara Budaya cukup gempar ketika masuk dalam sesi performance musik NTT, khususnya lagu-lagu Flores. Puluhan orang antusias untuk bergoyang di saat personil Band Floresta menyanyikan lagu Ja'i asal Ngada, Mogi dari Nagekeo, Jamilla dari Ende dan lagu regge berjudul Putar ke Kiri dan ke Kanan dari Sikka.

Saat acara pembukaan, Kamis (15/9/2016), tarian kreatif Lawi Lujang asal Manggarai ditampilkan di hadapan ratusan pengunjung.

Di sesi performance musik hari kedua, Jumat (16/9/2016), Tarian Ja'i asal Ngada menggetarkan arena Bentara Budaya Kompas. Ditambah lagi Bupati Ngada, Marianus Sae dan Wakil Bupati, Paulus Soliwoa ikut menari. Puluhan pengujung juga ikut menari. Suasana semakin meriah.

Hadir pula pada hari kedua festival Istri Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Gusti Kajeng Ratu Hemas. Ia pun ikut menikmati kopi Arabika Flores Bajawa (AFB).

Menurut dia, kopi Flores, baik kopi arabika Bajawa maupun kopi robusta asal Manggarai digemari warga Jakarta. Sebab, lanjut Ratu Hemas, kopi Flores memiliki cita rasa unik yang mampu memberikan kenikmatan prima kepada penikmat kopi.

Ratu Hemas mengatakan, kopi AFB Bajawa memiliki cita rasa unik yang mampu memberikan kenikmatan prima kepada penikmat kopi. Kopi AFB berasal dari daratan tinggi Ngada di Pulau Flores dengan ketinggian 900-1200 di atas permukaan laut.

Warga lainnya, Jacky Septiono mengaku kopi Flores enak dan harum aromanya. Kualitas kopi tersebut diukur dari beberapa aspek seperti kondisi geografis, pemeliharaan, pra panen dan pasca panen.

Bagi penikmat kopi, cara mencoba kopi mulai dari mencium aroma hingga mencicip kopi. Dari aromanya saja, penikmat kopi sudah bisa mengukur kualitas kopi. Lebih lanjutnya dengan cara mencicipi kopi.

Pantuan Pos Kupang, kegemaran warga Jakarta terhadap kopi Flores terlihat pada jumlah warga yang membeli kopi Flores di setiap stand, yakni stand Kabupaten Ngada dan Manggarai.

Sampai hari ketiga, Sabtu (17/9/2016), festival kopi Flores, panitia Kabupaten Ngada sudah menjual 400 kemasan kopi bubuk. Hal serupa juga dilakukan Kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur.

Sebelum melakukan transaksi, warga Jakarta mencoba kopi Flores. Setelah mencoba dan merasa tertarik, mereka langsung membeli di panitia masing-masing kabupaten yang telah tersedia. Harga kopi sesuai kemasan. Untuk kopi arabika Bajawa, kemasan 200 gram dijual Rp 60.000. (teni jenahas)

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved