Pemda Ngada Bantu 500 Juta Tiap UPH
Untuk mengatasi masalah kekurangan modal bagi unit pengelolah hasil (UPH) kopi Arabika Flores Bajawa (AFB), Pemerintah Kabupaten Ngada akan mengalokas
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Alfred Dama
Laporan Wartawan Pos Kupang, Teni Jenahas
POS KUPANG.COM, BAJAWA -- Untuk mengatasi masalah kekurangan modal bagi unit pengelolah hasil (UPH) kopi Arabika Flores Bajawa (AFB), Pemerintah Kabupaten Ngada akan mengalokasikan anggara senilai Rp 500 juta per UPH.
Hal itu dikatakan Bupati Ngada, Marianus Sae dalam acara talk show Kopi Flores, Jumat (16/9/2016). Menurut Marianus, mulai tahun 2017, pemerintah membantu modal bagi UPH senilai Rp 500 juta per UPH. Dana tersebut untuk membantu UPH dalam mengatasi kekurangan modal.
Semakin banyak modal yang dimiliki UPH maka semakin banyak kopi yang diolah UPH. Kopi yang diolah UPH itu baik untuk kebutuhan ekspor ke luar negeri maupun untuk memenuhi kebutuhan lokal dan para pembisnis kopi di wilayah Indonesia.
Menurut Marianus Sae, pemberian bantuan modal ke UPH sekaligus mengurangi kebocoran kopi dari Kabupaten Ngada. Pemerintah juga sedang berupaya agar pabrik kopi harus ada di Kabupaten Ngada. Dengan demikian, proses sangrai hingga bubuk bisa dilakuan di Kabupaten Ngada.
Marianus mengaku, potensi kopi sangat membantu pertumbuhan ekonomi rumah tangga petani. Hal itu dilihat dari nilai pendapatan ekonomi petani mulai meningkat. Petani kopi sudah mampu membiayai pendidikan anak hingga perguruan tinggi, mampu membeli kendaraan, membangun rumah dan memenuhi kebutuhan lainnya.*